Hanya Terisi 33 Persen, Pemkab Jember Kekurangan Dokter Spesialis

Dwi Sugesti Megamuslimah
Sabtu, 10 May 2025 20:05 WIB

Kepala Dinas Kesehatan Jember dr Hendro Soelistjiono
JEMBER, TADATODAYS.COM - Kabupaten Jember mengalami kekurangan sekitar 500 dokter spesialis. Idealnya, dokter spesialis di Jember seharusnya mencapai 600 orang. Namun, saat ini hanya tersedia sekitar 198 dokter spesialis atau 33 persen dari jumlah kebutuhan yang tersebar di berbagai fasilitas kesehatan.
Hal itu diungkapkan Kepala Dinas Kesehatan Jember dr Hendro Soelistjiono. Standar kebutuhan itu, kata dia, merujuk pada ketentuan Kementerian Kesehatan, yakni rasio 0,28 dokter spesialis per 1.000 penduduk. “Dengan jumlah penduduk Jember yang besar, jumlah dokter spesialis yang tersedia saat ini masih belum ideal,” katanya, Sabtu (10/5/2025) siang.
Sebagai upaya mengatasi kekurangan tersebut, Bupati Jember Muhammad Fawait telah memerintahkan Dinkes untuk melakukan percepatan pemenuhan kebutuhan dokter spesialis. Salah satunya dengan menjalin komunikasi aktif bersama sejumlah institusi pendidikan kedokteran di Indonesia.
“Kami sudah mengontak pusat-pusat pendidikan untuk menawarkan Jember sebagai lokasi praktik, terutama bagi dokter spesialis yang sangat dibutuhkan,” imbuhnya.

Dokter Hendro menjelaskan, meskipun saat ini terdapat kebijakan yang memperbolehkan dokter praktik di tiga lokasi berbeda, kondisi ini tetap belum mencukupi. Itu lantaran banyak bidang spesialisasi yang jumlah dokternya sangat terbatas, seperti bedah toraks, bedah kosmetik, kardiologi, dan uronefrologi.
“Kita memang punya 198 dokter spesialis yang bisa praktik di tiga tempat. Tapi untuk beberapa bidang, seperti kasus jantung dan stroke, kebutuhannya makin mendesak karena termasuk pelayanan prioritas,” jlentrehnya.
Lebih lanjut, Dinkes juga mendorong peningkatan kesejahteraan para dokter spesialis yang telah bekerja di Jember, mengingat beban kerja mereka berlipat. “Kami menyarankan agar jasa layanan disesuaikan dengan beban kerja yang tinggi,” tegasnya.
Dirinya berharap, kebijakan program pendidikan berbasis rumah sakit (hospital-based) yang kini mulai diterapkan pemerintah pusat bisa mempercepat jumlah lulusan dokter spesialis yang dibutuhkan Jember dalam waktu dekat. (dsm/why)

Share to
 (lp).jpg)