Harjakot Probolinggo 2025 Digelar, Tari Nusantara hingga Teaterikal Minak Jinggo Jadi Pembuka

Alvi Warda
Alvi Warda

Sabtu, 27 Sep 2025 17:47 WIB

Harjakot Probolinggo 2025 Digelar, Tari Nusantara hingga Teaterikal Minak Jinggo Jadi Pembuka

Wali kota dr. Aminuddin menabuh gong tanda acara dibuka.

Deddinah Probolinggo Kottah 666

PROBOLINGGO, TADATODAYS.COM - Peringatan Hari Jadi Kota (Harjakot) Probolinggo ke-666 resmi digelar di Stadion Bayuangga Kota Probolinggo. Jumat (26/9/2025) pukul 18.00 WIB peringatan Harjakot Probolinggo ke-666 dibuka dengan tari nusantara hingga teaterikal kolosal Minak Jinggo.

Tari nusantara ini ditampilkan lebih dulu saat Wali Kota Probolinggo dr Aminuddin hadir di Stadion Bayuangga. Ada 4 sanggar tari di Kota Probolinggo yang tampil. Mereka tampil mempesona untuk membuka acara.

Setelah tari-tarian selesai, Ketua Panitia Harjakot ke-666 atau Deddinah Probolinggo Kottah Slamet Swantoro melaporkan acara. Ia mengatakan acara di Stadion Bayuangga merupakan bentuk perayaan resmi Pemkot Probolinggo untuk memperingati Hari Jadi ke- 666 ini.

Selanjutnya, sambutan oleh Wali Kota Aminuddin. Ia mengatakan sebagai wali kota, merasa berbangga sejak awal 4 September sebagai tanggal harjakot dilaksanakan. "Kemarin dimulai dengan kegiatan apel, kemudian hari jadi, dan sebelumnya kita juga melakukan ziarah kepada para pemimpin Kota Probolinggo yang telah berpulang dalam rangka mengucapkan terima kasih," ujar Wali Kota Aminuddin.

Menurutnya, apa yang dirasakan sekarang merupakan periodisasi keberhasilan proses pembangunan yang sudah berlangsung 666 tahun. "Sungguh suatu usia yang panjang dimana dari sejarah sudah diketahui bahwa sejak 4 September, kota sudah menjadi tempat keramaian khususnya di daerah pesisir," jelasnya.

Wali kota saat foto bersama penampil Teater Minak Jinggo.

Hal ini dibuktikan dengan sejarah bahwa pada tahun 1883 dalam festival budaya internasional di Eropa, Kota Probolinggo sudah menghadirkan 50 motif batik lebih. "Ini suatu hal yang menunjukkan bahwa motif batik tidak mungkin terjadi begitu saja. Ratusan tahun setelah berdirinya kota, 500 tahun kemudian kita sudah mempunyai berbagai motif batik," katanya.

Aminuddin mengatakan, dalam momentum hari jadi ini, pihaknya menggerakkan sekitar 38 pengrajin batik di Kota Probolinggo untuk mengangkat kembali batik khas daerah.

"Ini membuktikan bahwa Kota Probolinggo memang kota yang penuh budaya. Pada hari jadi ke-666, sungguh suatu angka yang sangat cantik yang menandakan enam adalah pergerakan, kemudian 666 bergandengan menyatakan kekompakan masyarakat Kota Probolinggo," ujarnya.

Tampilan Teater Minak Jinggo dalam malam pembukaan Harjakot-666.

Dia menyampaikan, Alhamdulillah Kota Probolinggo sampai saat ini tetap dalam keadaan aman, tertib, dan terkendali. "Mudah-mudahan dengan kegiatan khususnya yang ada di stadion ini selama 9 hari ke depan, ditambah kegiatan lain seperti festival budaya, festival film, pawai budaya dan lain-lain, kita bisa menampilkan semua yang ada di Kota Probolinggo," harapnya.

Aminuddin mengungkapkan, kegiatan ini tidak hanya melibatkan Kota Probolinggo, tetapi juga disumbang oleh kegiatan-kegiatan pada tingkat kecamatan maupun kelurahan.

"Dengan kegiatan ini, perekonomian yang merupakan dampak dari kegiatan-kegiatan keramaian terus bisa meningkat. Satu minggu yang lalu kami memberikan rilis pertumbuhan ekonomi Kota Probolinggo mencapai angka 5,85 persen dan ini menyumbang positif kepada pertumbuhan ekonomi Jatim pada 5,0 persen serta pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 4,9 persen," tuturnya.

Tari-tarian juga menjadi pembuka acara Harjakot ke-666.

Wali Kota Aminuddin serta tamu undangan dan sponsor menabuh gong di atas panggung, sebagai tanda acara dibuka.

Kemudian Teatrikal Kolosal Ogoh-Ogoh Minak Jinggo ditampilkan. Teater ini menceritakan legenda Minak Jinggo denfan sebuah kisah dalam seni pertunjukan Jawa, khususnya terkait dengan legenda Damarwulan.

Minak Jinggo adalah panglima atau raja Blambangan yang menentang Majapahit dan terlibat konflik dengan kerajaan tersebut. Kisahnya menceritakan bagaimana ia dikalahkan oleh Damarwulan, seorang pemuda yang kemudian diperistri oleh Ratu Majapahit setelah berhasil membunuh Minak Jinggo.

Wali kota Aminuddin diberi kesempatan menaiki Ogoh-Ogoh dengan membawa tulisan Hari Jadi ke-666 Kota Probolinggo. Sekaligus menutup ceremonial pembukaan. Acara dilanjutkan penampilan K2 Reggae dan gelaran UMKM di sekeliling Stadion Bayuangga Kota Probolinggo. (*/alv/why)


Share to