Hasil Otopsi Keluar, Ini Fakta Baru Kasus Tewasnya Guru di Probolinggo

Udin Asnawi
Udin Asnawi

Tuesday, 18 Jun 2019 14:55 WIB

Hasil Otopsi Keluar, Ini Fakta Baru Kasus Tewasnya Guru di Probolinggo

EVAKUASI: Mayat Endang Sukeni dibawa ke Ambulans untuk kemudian diangkut ke RSUD Moh Saleh untuk dilakukan visum et repertum.

PROBOLINGGO - Simpang siurnya kasus tewasnya Endang Sukeni, guru SMAN 1 Leces Senin (17/6) lalu akhirnya menemui titik terang. Dari hasil otopsi yang dilakukan dokter forensik Polda Jatim, diketahui kalau korban tewas bukan akibat tindak kekerasan. Meski begitu, polisi tak menghentikan penyelidikan kasus tersebut.

Informasi tersebut disampaikan Kasatreskrim Polres Probolinggo Kota AKP Nanag Fendi Dwi Susanto pada tadatodays.com, Selasa (18/6).

“Hasil otopsi, pada diri korban tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan. Berpijak dari hasil tersebut kami juga mulai menyelidiki dugaan sementara, apakah korban punya penyakit yang mematikan di dalam tubuhnya,” terangnya.

Terkait bekas cekikan di leher, luka lebam di bagian belakang kepala, serta hidung yang mengeluarkan darah, menurut AKP Fendi tak bisa jadi patokan kalau itu disebabkan pembunuhan.

Sama halnya dengan informasi terkait sinyal ponsel korban yang mati di Pasuruan. Nanang juga enggan berspekulasi. Alasannya, pemeriksaan itu dilakukan tim IT Polda Jatim. Ia mengaku pihaknya tak punya alat melacak ponsel korban.

Bagaimana dengan barang-barang korban yang hilang? Kasatreskrim enggan berspekulasi. Meski begitu, polisi tak akan mengabaikan bukti dan petunjuk yang sudah dikantongi. “Kami terus melakukan penyelidikan,” katanya.

Satreskrim menurut Fendi juga sudah memeriksa anak korban, rekan sejawat, dan kerabatnya yang lain. Termasuk As, suami siri korban.

“Orang yang pertama kali menemukan korban meminggal dunia, sudah kami ambil keterangannya.

Seperti diketahui, kemarin Endang Sukeni, 59, ditemukan tak bernyawa oleh Wiwik, teman sejawat korban dan Tomi Ramadhani, kerabat korban. Keduanya mendapati Endang tergeletak menghadap ke selatan dengan hidung berdarah.

Korban Endang dinyatakan meninggal dunia oleh dokter Puskesmas Wonoasih yang dipanggil ke TKP untuk memeriksa korban. Setelah memastikan Endang tak bernyawa, keluarga kemudian melaporkan kejadian ini ke Polsek Wonoasih. Siang itu juga mayat Endang dievakuasi dan dibawa ke RSUD dr. Mohamad Saleh untuk diotopsi. (ang/hvn/sp)


Share to