Kasus Curanmor Naik, Ini Penyebabnya Menurut Kapolres Probolinggo Kota

Mochammad Angga
Mochammad Angga

Wednesday, 26 Jan 2022 20:31 WIB

Kasus Curanmor Naik, Ini Penyebabnya Menurut Kapolres Probolinggo Kota

URAI: Kapolres Probolinggo Kota AKBP Wadi Sa'bani (pegang mik), menggelar silaturahmi dengan sejumlah wartawan di Mapolres pada Rabu (26/1) sore. Dalam kesempatan itu, Wadi menjelaskan penyebab maraknya kasus curanmor di wilayah hukum Polres Probolinggo Kota.

PROBOLINGGO, TADATODAYS.COM - Kasus pencurian kendaraan bermotor (curanmor) di wilayah hukum Polres Probolinggo Kota, memang sedang marak. Akan tetapi, hingga saat ini belum ada satupun pelaku yang dirilis kepolisian. Kapolres setempat AKBP Wadi Sa’bani menyebutkan, maraknya kasus curanmor karena adanya perkembangan dunia transportasi.

Hal itu disampaikan AKBP Wadi Sa'bani saat menggelar pertemuan dengan sejumlah wartawan, Rabu (26/1) sore, di aula Mapolres Probolinggo Kota.

Wadi menyampaikan, di wilayah hukumnya ada tiga kasus yang sering terjadi. Yakni kasus curanmor, pencurian ternak dan perjudian. Namun, kasus curanmor dan perjudian yang lebih dominan.

Ia menjelaskan, pada prinsipnya, kasus itu sering terjadi seiring dengan perkembangan transportasi. Bahkan, dalam satu keluarga bisa memiliki 2 hingga 3 sepeda motor. "Bertambahnya secara kualitas dan kuantitas,” katanya.

Wadi menyebutkan bahwa adanya perkembangan transportasi ini menjadi pola yang baru jika dibandingkan dengan masa lalu. Sebab, dahulu masyarakat masih banyak menggunakan sepeda pancal.

Wadi membantah jika maraknya kasus curanmor karena bersamaan dengan momen pemilihan kepala desa (Pilkades) serentak. Tapi tidak menutup kemungkinan pelaksanaan Pilkades jadi pemicunya.

Karena itu, perlu penyelidikan untuk membuktikan hal tersebut. “Contohnya, pelaku mengaku mencuri untuk kebutuhan pilkades atau tidak," ujarnya.

Kapolres memastikan, bahwa jajarannya terus menggelar penyelidikan terhadap kasus curanmor yang mengalami peningkatan.

Selain faktor perkembangan transportasi, perkembangan dunia teknologi juga menjadi salah satu penyebab maraknya tindak pidana. Misalnya, munculnya kasus penipuan secara online, dan kasus pencemaran nama baik di media sosial. "Ada perkembangan tindak pidana," tuturnya. (ang/don)


Share to