Kasus Penganiayaan di SMKN 1 Kalipuro Berakhir Damai, Korban Maafkan Pelaku

Rifky Leo Argadinata
Rifky Leo Argadinata

Sunday, 06 Feb 2022 14:46 WIB

Kasus Penganiayaan di SMKN 1 Kalipuro Berakhir Damai, Korban Maafkan Pelaku

DAMAI: Keluarga korban akhirnya menyepakati damai setelah menerima permintaan maaf keluarga pelaku dan sekolah. Korban sendiri saat ini masih memulihkan fisik akibat penganiayaan, belum lagi di sekolah menerima perundungan dari kakak kelasnya.

BANYUWANGI, TADATODAYS.COM - Kasus Penganiayaan yang dialami siswa kelas 10 di SMK Negeri 1 Kalipuro Kabupaten Banyuwangi barakhir damai. Pihak keluarga mencabut laporan yang dilayangkan Ke Polres Kota Banyuwangi, setelah kepala sekolah menjamin kasus tersebut tidak terulang kembali.

Kesepakatan damai itu disampaikan saat Polresta Banyuwangi menginisiasi pertemuan antara korban, pelaku, dan pihak sekolah, Jumat (4/2/2022). Kanit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polresta Banyuwangi Ipda Devi mengatakan, proses mediasi berjalan lancer. “Sudah disepakati masing-masing pihak dan sekolah,” jelasnya.

Pihak keluarga korban mengaku memaafkan pelaku dan pihak sekolah yang lalai dalam mengawasi aktivitas siswa di sekolah. Apalagi, pasca kasus tersebut, RFT yang telah masuk ke sekolah menerima perundungan dari kakak kelasnya. “Selalu diejek. Yang mana anaknya, oh itu, gede badanya doang. Tapi, anak saya tidak menggubris hal itu,” kata RT, ibu RFT.

RT mengatakan, RFT sudah mau masuk sekolah sejak Senin (31/1/2022). Akan tetapi tetap mengalami ejekan yang dilakukan sejumlah kakak kelasnya. Dan itu menurut RT sangat mengganggu psikologisnya. Di sisi lain, korban harus memulihkan luka di tubuhnya dengan rutin kontrol ke dokter.

“Kami akan terus menyemangatinya agar mau sekolah. Termasuk rutin kontrol ke dokter untuk proses penyembuhan,” katanya.

Sementara itu Kepala SMKN 1 Kalipuro Panuri meminta maaf atas kejadian tersebut. Ia menjamin kasus tersebut tidak terulang. Yakni dengan mengubah sistem yang berlaku saat ini. “Selain itu, kami juga menyiagakan petugas keamanan untuk memantau aktivitas siswa,” katanya.

Termasuk perundungan yang diterima korban, Panuri akan menyelidikinya. “Kami menjaga agar tidak terjadi pembullyan yang dilakukan siswa pada siswa lainnya,” kata pria yang baru 3 bulan menjabat kepala sekolah tersebut.

Sebelumnya, RFT, 16, siswa kelas 10 menjadi korban penganiayaan yang dilakukan 3 seniornya di SMKN 1 Kalipuro. Korban dipukuli bahkan dihantam menggunakan paralon oleh salah satu pelaku. Alhasil korban mengalami luka lebam di tubuhnya. Pihak keluarga sempat melaporkan kejadian tersebut ke Polresta Banyuwangi, karena sekolah tidak merespons cepat kasus tersebut. (rl/sp)


Share to