Kelelahan Bertugas di TPS, Saksi PKS Meninggal Dunia

Amelia Subandi
Amelia Subandi

Thursday, 15 Feb 2024 12:35 WIB

Kelelahan Bertugas di TPS, Saksi PKS Meninggal Dunia

PEMAKAMAN: Ayahanda almarhum (kopyah hitam) di pemakaman anaknya, yang meninggal dunia setelah bertugas di TPS.

PROBOLINGGO, TADATODAYS.COM - Seorang saksi dari partai politik, meninggal dunia setelah melaksanakan tugas di TPS. Saksi tersebut bernama Muhammad Fahmi Arif, 20, warga Kelurahan Kebonsari Kulon, Kecamatan Kanigaran Kota Probolinggo.

Menurut keterangan kerabat korban, diketahui jika Fahmi bertugas sebagai saksi dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) di TPS 17, RW 09 RT 01, Kebonsari Kulon, Kecamatan Kanigaran. Kondisi almarhum selama bertugas dari pagi tidak menunjukkan sedang sakit.

Namun, menginjak perhitungan surat suara, pada malam harinya sekitar pukul 21.00, almarhum pulang dan mengeluh sakit kepala. Setibanya di rumah, Fahmi muntah-muntah. Karena merasa tidak enak, sang ibu kemudian menggantikan putranya bertugas di TPS.

Almarhum Fahmi ditemukan tergeletak oleh keluarga di kamar mandi dan langsung dilarikan ke RSUD Moh. Saleh. Setelah mendapat tindakan, almarhum dinyatakan meninggal dunia pada pukul 02.00.

Pada pukul 09.00i, almarhum dibawa ke rumah duka dan dikebumikan di tempat pemakaman umum (TPU) setempat.

Di rumah duka terlihat Ketua DPD PKS Kota Probolinggo Syaiful Rohman datang melayat. Kepada awak media, Syaiful yang menjabat sebagai anggota DPRD Kota Probolinggo membenarkan bahwa almarhum adalah saksi partai politik yang dipimpinnyanya.

Menurut Syaiful Rohman, pihaknya terpukul dan kaget saat mendapat kabar. Secara kekeluargaan, PKS sudah memberikan dukungan moril berupa santunan kepada keluarga.

“Kami kehilangan. Kaget ketika mendapat informasi. Kalau untuk saat ini kita fokus berduka dulu. Namun secara kekeluargaan, kami telah datang dan memberikan dukungan moril dan santunan,” katanya.

Ditemui terpisah, ayah almarhum mengatakan bahwa putranya tidak mempunyai riwayat penyakit. Baru kemarin muntah-muntah dan pukul 22.00 langsung dibawa ke rumah sakit. Anak laki-lakinya ini menurut sang ayah adalah sosok pekerja keras. Sehari-seharinya Fahmi bekerja sebagai teknisi di salah satu CV service AC.

“Almarhum anak kedua saya. Kemarin mengeluh pusing, lalu muntah-muntah. Langsung kami bawa ke RS dan meningal jam 2 dini hari,” kata Arif, ayah almarhum. (mel/why)


Share to