Kemenkes RI Gelar Germas di Pondok Pesantren Nurul Jadid, Paiton Kabupaten Probolinggo

Hilal Lahan Amrullah
Hilal Lahan Amrullah

Wednesday, 29 Nov 2023 20:59 WIB

Kemenkes RI Gelar Germas di Pondok Pesantren Nurul Jadid, Paiton Kabupaten Probolinggo

JUMANTIK KIT: Penyerahan jumantik kit oleh Dirjen P2P Kemenkes RI, DR. dr. Maxi Rein Rondonuwu kepada sejumlah kader jumantik dari santri Pondok Pesantren Nurul Jadid.

PROBOLINGGO, TADATODAYS.COM - Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) sukses menggelar Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas) di Pondok Pesantren Nurul Jadid, Paiton Kabupaten Probolinggo, Rabu (29/11/2023). Germas tersebut digelar dalam rangkaian peringatan Hari Kesehatan Nasional (HKN) tahun 2023.

Hadir pada kegiatan tersebut Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kemenkes RI DR. dr. Maxi Rein Rondonuwu, DHSM.,MARS, Pj. Bupati Probolinggo Ugas Irwanto, Kepala Ponpes Nurul Jadid KH. Abdul Hamid Wahid, M.Ag, Direktur P2PM Kemenkes RI dr. Imran Pambudi, MPHM, dan jajaran Forkopimda Kabupaten Probolinggo, dan sejumlah kepala OPD di lingkungan Pemkab Probolinggo.

PENYERAHAN CENDERAMATA: Penyerahan cenderamata dari Pj. Bupati Probolinggo, Ugas Irwanto (kiri) kepada Dirjen P2P Kemenkes RI, DR. dr. Maxi Rein Rondonuwu.

Sebelum digelar kegiatan tersebut, Dirjend P2P Kemenkes RI, DR. dr. Maxi Rein Rondonuwu didampingi Pj. Bupati Ugas bersama Kepala Ponpes Nurul Jadid KH Abdul Hamid Wahid meninjau langsung klinik Az-Zainiyah di ponpes tersebut. Sejumlah layanan kesehatan skrining kusta, skrining TBC, dan skrining penyakit tidak menular (PTM), ditinjau langsung oleh Dirjend P2P Kemenkes RI.

Setelahnya, rombongan Kemenkes RI menuju aula utama kantor Pondok Pesantren Nurul Jadid di lantai tiga, lokasi kegiatan germas.

Plt Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Probolinggo Mujoko mengatakan bahwa kesadaran masyarakat agar ditingkatkan untuk jentik tidak tumbuh di lingkungan sekitarnya. Gerakan menguras, menutup dan mengubur, itu yang tetap manjadi jargonnya.

“Itu yang mengendalikan. Gerakan memberantas jentik dengan menggerakkan masyarakat desa dengan sadar dan gotong royong melakukan suatu kegiatan yang memang tujuannya menguras, menutup dan mengubur,” tegasnya.

Pj Bupati Ugas menyampaikan bahwa pada saat terjadi peningkatan kasus DBD Kabupaten Probolinggo, Pj Bupati Ugas langsung mengeluarkan instruksi bupati gerakan bersama dari tingkat kabupaten, kecamatan dan desa. Dalam gerakan ini dijadwalkan bersama-sama setiap hari Jumat minimal 10 menit atau 15 menit membersihkan di lingkungan masing-masing.

“Tidak hanya pada setiap minggu sekali, tetapi terus kita bergerak. Melalui relawan-relawan dan petugas-petugas di OPD, dan melalui posyandu, kita sebarkan bahwa ini kita harus mulai lagi untuk pencegahannya (DBD, red),” ujarnya. 

Adapun Dirjen P2P Kemenkes RI DR. dr. Maxi Rein Rondonuwu menyatakan bahwa pengendalian demam berdarah dengue (DBD) di Kabupaten Probolinggo dinilai baik. Angkanya sudah mendekati rata-rata target nasional. Sedangkan perkembangan di Indonesia turun 28 per 100 ribu sampai dengan November 2023. Jumlah meninggal dunia ada 547.

FOTO BERSAMA: Dirjen P2P Kemenkes RI, DR. dr. Maxi Rein Rondonuwu (nomor lima dari kanan) berfoto bersama Forum Komunikasi Daerah Kabupaten Probolinggo dan Kepala Pondok Pesantren Nurul Jadid, KH. Abd. Hamid Wahid (nomor lima dari kiri) serta para undangan.

“Tahun lalu yang meninggal 1.200 orang. Mudah-mudahan hingga Desember, yang meninggal tidak mencapai 1.000. Memang kami harapkan angka kematian DBD dibawah satu per mil. Kami menuju dengan betul-betul mengeliminasi DBD, itu angka 10 per 100 ribu,” terangnya.

Sementara, upaya yang dilakukan adalah pemberantasan sarang nyamuk (PSN). PSN meliputi tiga M Plus abate. Masuk ke daerah tertentu dengan memakai kelambu. Tetapi dengan upaya tersebut, angka DBD naik-turun. Seperti angka kematian masih diatas 500 orang.

“Kami tentu mengharapkan dengan teknologi baru ditambah dengan vaksin. Mungkin dengan dua kegiatan ini jalan DBD Indonesia bisa dibawah 10 per 100 ribu,” ungkap dokter Maxi.

Usai sambutan, Dirjen P2P Kemenkes RI DR. dr. Maxi Rein Rondonuwu didampingi Pj Bupati Ugas, Kepala Pondok Pesantren Nurul Jadid KH Abdul Hamid Wahid dan Direktur Klinik Az-Zainiyah menyerahkan secara simbolis jumantik kit kepada 15 orang perwakilan jumantik desa dan jumantik dari santri. (*/hla/why)


Share to