Maret-Juni 2025 Ada 3 Konflik Antar Perguruan Silat di Pasuruan, 3 Orang Jadi Tersangka

Amal Taufik
Sabtu, 05 Jul 2025 16:56 WIB

Kapolres Pasuruan Kota AKBP Davis Busin Siswara
PASURUAN, TADATODAYS.COM - Polres Pasuruan Kota mencatat sepanjang Maret hingga Juni 2025, ada tiga kasus kekerasan yang melibatkan anggota perguruan silat di Pasuruan. Tiga orang jadi tersangka dalam kasus ini.
Kapolres Pasuruan Kota AKBP Davis Busin Siswara mengatakan, kasus pertama, pada Maret lalu seorang pemuda berinisial MAW (20) mengalami penganiayaan oleh rombongan konvoi perguruan silat.
Polisi menangkap satu orang tersangka berinisial MRF (21). MRF kini tengah menjalani proses persidangan di pengadilan.
Kasus kedua terjadi pada bulan April. Seorang ayah berinisial SH (47) melapor ke Polres Pasuruan Kota karena anaknya, yang juga anggota perguruan silat, jadi korban penganiayaan anggota perguruan silat lainnya. “Dalam kasus ini, kami menangkap dua tersangka berinisial AR (18) dan MF (18)," kata AKBP Davis, Sabtu (5/7/2025).
Terakhir, pada akhir bulan, Minggu (29/6/2025) dini hari, seorang remaja berinisial AFP (16) jadi korban penganiayaan. AFP diduga dianiaya sejumlah anggota konvoi perguruan silat.

Kasus ini sekarang masih melakukan penyelidikan. Polisi telah memeriksa enam orang saksi serta serta menganalisis lima rekaman CCTV dari rute konvoi untuk mengungkap pelaku.
AKBP Davis menegaskan, pihaknya tidak memberi toleransi pada pelaku kekerasan, apalagi yang berlatar belakang fanatisme perguruan silat. Ia memastikan siapapun pelaku kekerasan akan ditindak tegas.
"Kami tidak pandang bulu dalam penegakan hukum. Siapapun yang melakukan kekerasan, akan kami tindak. Kami ingin Pasuruan aman dan damai dari konflik antar kelompok," ujarnya.
Upaya-upaya preventif maupun preemtif seperti sosialisasi ke perguruan silat serta pertemuan rutin dengan pimpinan perguruan silat terus dilakukan.
Polisi juga mengingatkan agar masyarakat dan anggota perguruan silat tidak mengenakan atribut di luar kegiatan resmi. Hal ini untuk menghindari potensi provokasi atau salah paham di jalan. "Kami mendorong seluruh perguruan silat agar membina anggotanya menjadi pribadi yang beretika, saling menghormati antar perguruan, dan menjauhi aksi kekerasan," ujar AKBP Davis. (pik/why)

Share to
 (lp).jpg)