Masuk Kemarau, BPBD Jember Waspadai Kebakaran dan Kekeringan

Iqbal Al Fardi
Monday, 05 Jun 2023 12:35 WIB

JEMBER, TADATODAYS.COM - Kabupaten Jember mulai memasuki masa El Nino atau kenaikan suhu air laut yang berdampak pada penurunan curah hujan. Dampak umum yang kerap terjadi ialah kebakaran hutan dan lahan (karhutla) dan kekeringan.
Menurut Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jember Sigit Akbari, pihaknya mendapatkan informasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) bahwa fenomena La Nina, fase dingin dari El Nino, mulai menurun. "Sehingga fokus kami tidak hanya suhu udara, tetapi musim kemarau," jelasnya saat ditemui di kantornya, Senin (5/6/2023).
Hal yang harus diantisipasi, lanjutnya, ialah potensi karhutla dan kekeringan. "Dua minggu saja tidak hujan, kita sudah melihat rumah dan gudang (kebakaran, red). Ini harus kita antisipasi, lahan-lahan yang kering karena suhu panas dan tidak ada hujan, jadi mudah terbakar," jelasnya.
Terkait potensi karhutla, menurut Sigit, umumnya terjadi di lereng Gunung Argopuro. "Karena setahun dua tahun yang lalu terjadi seperti itu, sehingga itu betul-betul menjadi pusat perhatian kita," katanya.

Sementara itu, Sigit mengungkapkan bahwa kekeringan akibat El Nino biasanya terjadi di 10 kecamatan. "Mulai dari Kaliwates, Patrang, Silo, kemudian di daerah utara seperi Sumberjambe, Mayang juga Arjasa. Itu berdasarkan kejadian-kejadian kemarin," sebutnya.
Namun, Sigit menjelaskan bahwa BMKG memprediksi puncak El Nino ialah pada Agustus. "Kita antisipasi kekeringan itu apabila pada suatu saat ada kekeringan di RT atau RW kita upayakan untuk membantu air bersih untuk kebutuhan primer, untuk minum," ujarnya.
Pihaknya akan mengkoordinasikan dengan instansi yang memiliki truk tangki untuk air bersih. Selain itu, Sigit mengatakan bahwa pihaknya juga telah menyiapkan tandon air. "Yang selama ini digunakan atau dipinjam-pakaikan kepada masyarakat. Kalau situasi normal kembali tentunya dikembalikan," jelasnya.
Kemudian, Sigit mengimbau kepada masyarakat untuk tidak membakar sampah sembarang. Selain itu, Sigit menjelaskan bahwa membuang puntung rokok di rumput kering kerap menyebabkan kebakaran. "Kena tiupan angin yang besar sehingga menjalar dengan cepat," jelasnya. (iaf/why)

Share to
 (lp).jpg)