Mengenal Tradisi Jolen, Sedekah Hasil Bumi Desa di Lumajang

M. David Firmansyah
M. David Firmansyah

Monday, 15 Jul 2024 08:20 WIB

Mengenal Tradisi Jolen, Sedekah Hasil Bumi Desa di Lumajang

BEREBUT: Warga berebut hasil bumi dalam tradisi Jolen.

LUMAJANG, TADATODAYS.COM - Ribuan warga memadati arak-arakan hasil bumi di Desa Pasrujambe, Kecamatan Pasrujambe, Lumajang, Minggu (14/7/2024). Warga antusias melihat sebanyak 135 jolen, atau hasil bumi yang dibentuk menjadi beragam bangunan, seperti rumah tradisional, pendopo, hingga patung ratu pantai selatan.

"Kalau dari jumlah pendaftar yang masuk itu jumlahnya ada sekitar 135 timoeng atau jolen. Ada 100 RT RW kemudian beberapa lembaga juga yang mengikuti acara ini," kata Kepala Desa Pasrujambe Sugianto.

Mulai dari Balai Desa Pasrujambe, arak-arakan hasil bumi (Jolen) kemudian berhenti di lapangan dan dinilai oleh juri, untuk mengetahui, hiasan hasil bumi yang memiliki bentuk paling unik.

Jolen menjadi simbol kerukunan bagi masyarakat setempat. Selain itu, Jolen menjadi bentuk rasa syukur masyarakat setempat atas hasil bumi yang bagus tahun ini serta dijauhkan dari segala musibah.

"Acara selamatan desa, ruwatan desa, atau sedekah bumi banyak namanya memang. Ini menjadi rasa syukur dan terima kasih masyarakat kepada tuhan karena dijauhkan dari musibah dan bala," lanjut Sugianto.

Lalu, doa dipanjatkan bersama untuk menyelamati hasil bumi dan warga kemudian dapat mengambilnya. Tampak sejumlah warga yang begitu antusias sampai mendorong pagar hingga jebol. Terlihat juga beberapa warga yang jatuh namun tidak sampai mengalami luka serius.

Salah satu warga, Ami mengatakan, ia sangat senang dengan apa yang didapatkan setelah berebut hasil bumi dengan warga lain. "Ini dapat sayur, tomat, terong, dan kacang. Sangat senang bisa mendapatkannya," kata Ami antusias.

Sementara itu, Naning mendapatkan sejumlah buah-buahan hasil bumi. Selain itu, Naning juga tampak berhasil membawa sayur berupa kacang-kacangan. "Saya dapat buah dan beberapa sayur, saya merasa senang," ujarnya sembari mengepal buah jambu. (dav/why)


Share to