Meriahkan HUT ke-77 RI, Pemkab Probolinggo Gelar Fesyen Merah Putih

Hilal Lahan Amrullah
Hilal Lahan Amrullah

Sunday, 14 Aug 2022 10:56 WIB

Meriahkan HUT ke-77 RI, Pemkab Probolinggo Gelar Fesyen Merah Putih

DWI WARNA: Peserta Gebyar Fesyen Merah Putih atas nama Ghazar Rizkiyah berhasil menjadi juara pertama dengan kostum degan warna dominan merah dan putih.

PROBOLINGGO, TADATODAYS.COM - Menyemarakkan HUT ke-77 Kemerdekaan Republik Indonesia, Pemkab Probolinggo menggelar sejumlah kegiatan, Sabtu (13/8/2022). Mulai Gebyar Fesyen Merah Putih, pembagian bendera, hingga bagi-bagi sembako gratis, di Kota Kraksaan, Kabupaten Probolinggo.

Gebyar Fesyen Merah Putih ini digelar dalam dua sesi. Sesi pertama digelar di alun-alun Kota Kraksaan dengan peserta masyarakat umum. Dengan mengenakan kostum serba merah putih dan batik, secara bergantian baik anak-anak, remaja, hingga dewasa, tampil bergaya di atas trotoar taman alun-alun.

Penampilan mereka sontak menjadi perhatian para pengunjung alun-alun setempat. Bak model profesional, mereka terlihat percaya diri berjalan berlenggak-lenggok. Rintik hujan pun tak menyurutkan semangat peserta untuk tampil menghibur masyarakat.

Tampak Kepala Dinas Kominfo, Statistik, dan Persandian (Diskominfo) Kabupaten Probolinggo Yulius Christian, ikut tampil dengan busana pejuang kemerdekaan plus sepeda kunonya. Kegiatan yang diikuti 77 orang peserta ini memang dilombakan. Selain trofi, batik, dan sertifikat, juga ada uang pembinaan Rp 2.250.000.

BANGGA BATIK LOKAL: Para kepala OPD hingga camat juga tampil dalam Gebyar Fesyen Merah Putih di sesi kedua di GIC Kraksaan.

Plt Bupati Probolinggo Drs. H.A. Timbul Prihanjoko yang hadir didampingi Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Probolinggo Hj. Nunung Timbul Prihanjoko, antusias menyemangati para peserta. Tampak hadir pula sejumlah pejabat di lingkungan Pemkab Probolinggo.

Setelah diadakan penilaian oleh dewan juri dari Adikarya Perajin Batik Bordir dan Asesoris (APBBA) Kabupaten Probolinggo, terpilih sebagai Juara 1 adalah Ghazar Rizkiyah dari Pakuniran; Juara 2 diraih Arifah Dwi AG dari Jrebeng Wetan; dan Juara 3 diraih Syarafana AS dari Kraksaan.

Kemudian, Harapan 1 diraih Sarah Amera SR dari Gending; Harapan 2 diraih Trizha Nurhidayah Putri dari Maron; dan harapan 3 diraih Galih Ajie Pangestu dari Kota Probolinggo.

Ketua APBBA Kabupaten Probolinggo Mahrus Ali mengaku bersyukur karena sudah mulai banyak pengrajin batik yang menampilkan karyanya. “Kegiatan ini memang bertujuan mengenalkan produk batik karya anggota APBBA. Terutama pada media, karena sangat membantu mengenalkan batik-batik khas Kabupaten Probolinggo,” ungkapnya.

Mahrus –sapaan akrabnya- menjelaskan, keunggulan batik khas Kabupaten Probolinggo ini adalah batik pendalungan dengan warna yang mencolok sebagai ciri khas Madura. Serta memadukannya dengan warna lembut khas Jawa. Dengan karya tersebut, ia yakin produksi batik semakin banyak peminatnya.

Sementara itu, Timbul Prihanjoko mengatakan, kegiatan tersebut digelar dengan tujuan memberikan ruang pada seluruh masyarakat Kabupaten Probolinggo untuk berekspresi.

“Mulai beberapa bulan lalu kita membuka ruang bagi masyarakat. Baik di bidang seni, budaya, maupun UMKM. Harapannya, masyarakat bisa bergairah kembali,” katanya.

Selama ini pemkab terus memberikan pembinaan dan ruang yang cukup untuk perajin batik dalam rangka peningkatan UMKM. Karena tak hanya menjual karya, profuksi batik juga menyerap tenaga kerja.

Yulius Christian menyampaikan Gebyar Fesyen Merah Putih ini mengambil tema budaya, busana-busana lawas, dan perjuangan. Selain memperingati HUT ke-77 Kemerdekaan RI, pihaknya juga ingin memberikan motivasi bagi generasi saat ini untuk mencintai budaya bangsa Indonesia.

MENGHIBUR: Puluhan peserta tampil bergantian bersama kostum batik dengan berbagai macam corak di trotoar taman alun-alun Kraksaan. Selain memperingati HUT RI, kegiatan terebut juga dimaksudkan untuk mengenalkan karya pembatik Probolinggo.

“Kegiatan ini diikuti oleh segala umur mulai dari anak-anak, remaja, dan orang tua dari umur 6-51 tahun. Mudah-mudahan dengan kegiatan ini omset IKM meningkat. Dengan adanya kegiatan ini, masyarakat bisa tahu batik Kabupaten Probolinggo dan membeli produk-produk batik Kabupaten Probolinggo,” ungkapnya.

Sesi kedua yang digelar di Gedung Islamic Centre (GIC) Kota Kraksaan, tak kalah menarik. Kali ini yang tampil sebagai peserta adalah Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dan istri. Termasuk para camat dan istri. Timbul pun mengapresiasi kegiatan tersebut ebagai upaya pemkab mengenalkan batik khas Probolinggo.

“Dengan tema Pulih Lebih Cepat, Bangkit Lebih Kuat, kami memotivasi seluruh pihak untuk bersinergi memobilisasi kebangkitan ekonomi nasional. Dengan diwujudkan melalui program strategis yang inovatif dan kekinian, untuk mendukung program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) pasca pandemi Covid-19,” bebernya.

Gebyar Fesyen Merah Putih sendiri, merupakan wujud dukungan dan komitmen pemkab beserta stakeholder terkait pada keberlangsungan UMKM. Diaharapkan kegiatan ini tidak hanya berhenti sampai di sini. Namun sinergitas ini dapat berkelanjutan, bermanfaat, dan memberikan manfaat besar bagi Umkm dan masyarakat Kabupaten Probolinggo.

“Dengan semangat hari kemerdekaan, semoga kegiatan ini dapat menjadi motivasi, syiar, dan momentum bagi UMKM. Yakni, untuk bangkit bersama dan terus berkarya menjadi pahlawan-pahlawan ekonomi bagi keluarga dan masyarakat, di tengah dampak sosial ekonomi pasca pandemi Covid-19,” tegasnya.

KEMERDEKAAN: Plt Bupati Probolinggo Timbul Prihanjoko membagikan sembako pada puluhan abang becak yng mangkal di sekitar alun-alun. Selain itu, juga ada pembagian 13.700 bendera merah putih.

Bagi 13.700 Bendera dan 50 Paket Sembako Gratis

TAK hanya Gebyar Fesyen Merah Putih, pemkab juga menggelar aksi bagi-bagi bendera dan sembako gratis. Total ada 13.700 bendera yang dihimpun melalui ASN, perusahaan melalui CSR, dan berbagai unsur lainnya. Selain itu, juga ada pembagian 50 paket sembako yang dibagikan pada para abang becak di sekitaran kantor pemkab.

Timbul Prihanjoko menjelaskan, bagi-bagi bendera ini sesuai dengan imbauan pemerintah pusat. “Program ini dimaksudkan, bagaimana masyarakat kembali bergairah untuk memaknai kemerdekaan ini.  Nanti bendera yang terkumpul, akan didistribusikan semuanya, supaya masyarakat bisa mengibarkan bendera,” jelasnya. (*/hla/sp)


Share to