Muhammad Mardiono, Utusan Khusus Presiden RI Kunker di Kabupaten Probolinggo
Alvi Warda
Thursday, 12 Sep 2024 16:55 WIB
PROBOLINGGO, TADATODAYS.COM - Utusan Khusus Presiden RI Bidang Kerjasama Pengentasan Kemiskinan dan Ketahanan Pangan Muhammad Mardiono melaksanakan Kunjungan Kerja (Kunker) di Kabupaten Probolinggo, Kamis (12/9/2024). Ia membahas pengentasan kemiskinan dan ketahanan pangan di Kabupaten Probolinggo.
Agenda kunker sekitar pukul 11.30 WIB itu dihadiri para camat dan kades di Kabupaten Probolinggo. Ada pula pada kepala dinas di lingkungan Pemerintahan Kabupaten Probolinggo.
Agenda dibuka oleh Pj Sekda Heri Sulistyanto dengan memberikan sambutan. Ia mengucapkan terimakasih atas kehadiran Muhammad Mardiono.
Pj Sekda Heri juga menyampaikan Kabupaten Probolinggo secara administratif terbagi menjadi 24 kecamatan dan 325 desa. Secara geografis, Kabupaten Probolinggo terletak di lereng gunung-gunung, dengan luas wilayah 1.696,16 kilometer persegi.
"Dari luas wilayah tersebut kurang lebih 30,5 persen adalah tegalan; 27,4 persen adalah hutan; 22,6 persen adalah persawahan; 10,6 persen adalah perumahan; dan selebihnya adalah tambak atau kolam, perkebunan dan lain-lainnya," ujarnya.
Jumlah penduduk Kabupaten Probolinggo mengalami peningkatan pada setiap tahunnya. Di tahun 2023 misalnya, ada 1.163.859 jiwa.
Sementara laju pertumbuhan penduduk setiap tahunnya selalu mengalami penurunan. berdasarkan data BPS, dari rentang tahun 2018 - 2023 mengalami penurunan mulai 0,65 persen - 0,34 persen. "Hal ini dapat menunjukkan bahwa kebijakan pemerintah dalam hal pengendalian pertumbuhan penduduk di kabupaten probolinggo telah menunjukkan adanya keberhasilan, " kata Heri.
Menurut Heri banyak potensi yang dapat digali dan dikembangkan. Seperti potensi kawasan hutan lindung; potensi kawasan perdagangan dan jasa; potensi kawasan pertambangan dan energi; potensi kawasan industri; potensi kawasan pariwisata serta potensi kawasan perikanan.
KUNJUNGAN: Agenda kunker itu dihadiri oleh perwakilan masing-masing camat dan kades serta kepala dinas terkait di lingkungan Pemkab Probolinggo.
"Harapan kami kunjungan kerja ini, akan menghasilkan catatan dan poin yang menggembirakan, utamanya perhatian lebih dan sinergitas program pembangunan dari pusat ke Kabupaten Probolinggo," katanya.
Selanjutnya, sambutan diberikan oleh Muhammad Mardiono. “Potensi - potensi yang ada memang harus digali dan dikembangkan. Misalnya ada pertanian, jangan hanya dijual mentah begitu saja. Kita bisa mengolahnya menjadi suatu produk sehingga dikenal menjadi produk Probolinggo," ucapnya.
Negara Indonesia menurut Mardiono pernah menjadi pengekspor mangga di Jepang. Dalam prosesnya, ada kendala yang banyak dihadapi. "Pernah distop karena membawa telur lalat. Kita terus mencari solusinya hingga ditemukan," ucapnya.
Bagi Mardiono, di Kabupaten Probolinggo perlu dorongan dan inovasi agar produk-produk pangan tidak dijual murah. "Hasil pertanian dapat mencukupi petani, meski tidak sampai di pasar ekspor, namun setidaknya masuk di pasar - pasar menengah. Dibuatkan brand, ini perlu didorong oleh pemerintah," ujarnya.
Saat diwawancara, Mardiono menyampaikan butuh pemikiran dari masyarakat yang ditampung oleh pemerintah daerah, terkait pengentasan kemiskinan dan ketahanan pangan, "Kemudian bisa diteruskan ke presiden terpilih. Kunker ini bertujuan untuk mendukung pemerintah pemerintah daerah," ujarnya.
Harapannya, dengan ketahanan pangan, program makan gratis tidak impor dari luar. Namun, memakai produk pangan dalam negeri, "Apalagi di Probolinggo tingkat kemandirian pangannya tinggi, meski kemiskinan masih tinggi juga. Nah, surplus pangannya menjadi sumbangsih untuk negara. Dan kita harus mendorongnya," katanya. (*/alv/why)
Share to