Pantai Mayangan, Minim Fasilitas, Selalu Ramai Pengunjung

Syarif Hidayatullah
Syarif Hidayatullah

Tuesday, 19 Mar 2019 12:57 WIB

Pantai Mayangan, Minim Fasilitas, Selalu Ramai Pengunjung

RAMAI PENGUNJUNG : Pengunjung Pantai Mayangan tidak pernah sepi apalagi di hari Sabtu malam Minggu.

MAYANGAN - Pantai Mayangan di Kota Probolinggo tidak pernah sepi pengujung apalagi saat malam minggu. Sayangnya, meski menjadi jujugan warga untuk mandi hingga melepas penat, fasilitas pantai ini masih minim.

Sejauh ini sudah ada papan nama. Itupun sebagian huruf ada yang hilang. Selain itu ada tiga gazebo untuk tempat duduk wisatawan. Sarana ini yang bisa dimanfaatkan wisatawan sembari menikmati air laut.

Fasilitas lain, yang sangat dibutuhkan wisatawan seperti toilet belum ada. Pengunjung pun bingung mencari tempat bilas maupun tempat ganjti baju, usai mandi di laut.

Pengunjung kebanyakan adalah warga Kota maupun Kabupaten Probolinggo. Mereka datang untuk melepas lelah bersama putra-putrinya. Ada juga yang datang untuk mandi. Mandi di air laut Mayangan dipercaya bisa menyembuhkan penyakit kulit hingga melancarkan sirkulasi darah. 

“Ya saya setiap minggu ke seni untuk terapi mandi. Saya punya penyakit asam urat dan kulit,” terang Sukarman, Warga Jrebeng Lor, Kota Probolinggo.

Sukarman menceritakan, banyak warga yang datang ke sini selain berwisata juga untuk mandi. Memang ada banyak efeknya mandi di laut ini. “Kalau saya pribadi sih biasanya badan langsung enteng usai mandi,” yakinnya.

Pengunjung lain, Maisaroh, mengaku mengunjungi Pantai Mayangan karena dekat dengan kota. "Selain itu, untuk mengajak anak-anak untuk main di laut. Biasanya kami duduk, sambi melihat anak-anak bermain di laut saat air sedang surut,” ucapnya.

MINIM FASILITAS : Tulisan Pantai Mayangan yang sebagian tulisannya hilang.

Kerek Perekominan Pedagang Kaki Lima

Sejumlah pedagang kakli lima juga menggantungkan ekonominya dari Pantai Mayangan. Seperti penjual cilok pentol, es degan, jagung hingga penjual makan dan minuman lainnya.

Pedagang kali lima sering ketiban rezeki bila saat malam minggu. Pengunjung di hari itu biasanya membludak. Umar salah satu penjual pentol, mengatakan jika malam minggu sangat ramai sekali.

“Saya berjualan pentol bisa (memperoleh omzet) sampai 500 ribu hingga 750 ribu dalam hari itu,” terangnya.

Namun kalau bukan hari minggu omset penjual asal bantaran ini kisaran 200 ribu sampai 300 ribu. Hari biasa pun tetap saja banyak yang mengunjungi pantai ini. Terutama saat sore hari. “Usai keliling sekolah, sekitar jam 2-an saya kesini untuk berjualan,” pungkasnya. (mm/hvn)


Share to