Pawai Budaya Hadipro ke-664 Tahun 2023, Ajang Representasi Budaya Lokal

Amelia Subandi
Amelia Subandi

Sunday, 10 Sep 2023 17:08 WIB

Pawai Budaya Hadipro ke-664 Tahun 2023, Ajang Representasi Budaya Lokal

BANGGA: Wali Kota dan istri berbusana adat Aceh, mengaku bangga dengan kelestarian budaya di Kota Probolinggo.

PROBOLINGGO,TADATODAYS.COM - Indonesia kaya akan berbagai tradisi dan kebudayaan. Termasuk yang ada di Kota Probolinggo. Dalam rangkaian peringatan hari jadi Kota Probolinggo (Hadipro) ke- 664, Pemerintah Kota Probolinggo menggelar kegiatan pawai budaya, Sabtu (9/9/2023) malam. Pawai budaya yang pertama kali digelar pada malam hari ini, menyajikan seni budaya lokal yang menakjubkan.

Pawai budaya yang digelar di hari ke 9 rangkaian Hadipro ke 664 ini sudah ditunggu-tunggu oleh masyarakat Kota Probolinggo dan sekitarnya. Penonton yang hadir terpantau memenuhi pinggiran jalan rute pawai, dan terhibur dengan penampilan setiap kontingen.

GEMBIRA: Ragam tampilan apik dalam gelaran pawai budaya Hadipro ke 664 Tahun 2023. Ragam budaya melebur menjadi satu.

Tidak seperti tahun sebelumnya, panitia mengembalikan rute pawai seperti 2 tahun lalu. Yaitu start dari depan Kantor Wali Kota Probolinggo di Jalan Panglima Sudirman, lalu ke arah timur, hingga simpang empat, dan belok ke utara menuju Jalan Gatot Subroto. Dari Gatot Subroto, berbelok ke kiri jalan Ahmad Yani. Peserta selanjutnya finish di alun-alun setempat.

Secara spesial Wali Kota Probolinggo Hadi Zainal Abidin bersama sang istri Aminah Hadi Zainal Abidin pada malam itu mengenakan pakaian yang sarat dengan budaya. Pakaian dari provinsi Aceh menjadi pilihan orang nomor 1 di Kota Probolinggo itu. Beberapa forkopimda dan undangan yang hadir juga turut berpakaian baju adat dari beberapa daerah.

Wali Kota Probolinggo Hadi Zainal Abidin pun mengapresiasi antusiasme warga yang begitu luar bisa terlibat dalam Pawai Budaya HadiPro 2023. "Saya sangat terkesan dengan antusias warga. Banyak dari masyarakat, RT, RW mengeluarkan budaya kearifan lokal. Inilah bentuk kekeluargaan dan kebersamaan. Ini sangat membanggakan," ujarnya saat ditemui disela-sela kegiatan pawai budaya pada Sabtu malam.

Orang nomor satu di Kota Probolinggo itu mengatakan pawai budaya yang digelar pertama pada malam hari ini merupakan representasi dari kearifan lokal, yaitu budaya pendalungan yang terdiri dari Etnis Jawa, Arab, Madura, dan Tionghoa.

SUKSES: Pertama kali pawai budaya di Probolinggo digelar pada malam hari, berbusana adat Aceh walikota lepas pawai budaya.

"Pawai budaya (Hadipro) ini semuanya tampil turut memeriahkan perayaan hari jadi Kota Probolinggo. Kebersamaan ini harus kita tunjukkan dengan keanekaragaman yang ada ini bisa mempererat tali silahturahmi dan komitmen kita untuk saling menghargai dan mendukung satu sama lain," tambahnya.

Diketahui, pawai tersebut diikuti sekitar 84 peserta. Pada seremonial pembukaan pawai budaya ditampilkan beberapa hiburan pra-acara seperti tari kolosal Nusantara dari siswa siswi pelajar SMP di Kota Probolinggo. Tadi Gebyar Mendalung dari sanggar tari Bayu kencana.

Pawai budaya tersebut juga menampilkan kontingen dari perwakilan daerah tetangga. Kabupaten Probolinggo dengan parade Bajrajina Paramita Pura. Ada pula Drum Band Pusdik Arhanud Malang.

Sementara itu, salah satu warga Kelurahan Kanigaran Elwis Nur Aini mengaku senang dan terhibur dapat melihat pawai budaya. "Senang ya pastinya, meskipun digelar malam hari. Penontonnya tertib, kami diminta duduk dalam menyaksikan pawai. Harapannya semoga tahun depan digelar lebih keren lagi," ungkapnya.

Respon masyarakat juga ramai mengisi kolom komentar dari akun media Pemerintah Kota Probolinggo. Seperti yang terselip dari akun @Ajialamsyah303. Dalam kolom kometarnya ia mengapresiasi gelaran pawai budaya pada malam hari dan sedikit memberikan masukkan atas gelaran pawai budaya.

"Sayangnya belum dilengkapi layar proyektor di beberapa titik. Agar masyarakat tidak berebut menonton di depan panggung utama. Penonton bisa menikmati semua atraksi di depan podium," tulisnya. (*/mel/why)


Share to