Pecah Tangis Keluarga Korban Kecelakaan RSBS Saat Terima Santunan Jasa Raharja

Dwi Sugesti Megamuslimah
Monday, 15 Sep 2025 15:51 WIB

HARU: Keluarga korban meninggal laka RSBS di Pribolinggo saat hendak menerima santunan dari Jasa Raharja.
JEMBER, TADATODAYS.COM - Suasana haru mewarnai acara penyerahan santunan Jasa Raharja untuk keluarga korban kecelakaan rombongan karyawan Rumah Sakit Bina Sehat (RSBS) Jember di kawasan Bromo, Senin (15/9/2025) siang. Ruang pertemuan RSBS mendadak hening ketika nama-nama almarhum dibacakan, sebelum akhirnya tangis keluarga pecah tak terbendung.
Beberapa anggota keluarga korban tampak berusaha tegar, namun air mata jatuh begitu santunan diserahkan. Sejumlah kerabat saling merangkul, menenangkan yang lain. Suasana berkabung begitu terasa, seolah mengingatkan semua yang hadir pada kehilangan mendalam yang dialami keluarga besar RSBS.
Pemilik RSBS dr Faida, yang memimpin jalannya acara, tak kuasa menahan kesedihan. Dengan suara bergetar, ia menyebut satu per satu nama karyawan yang telah pergi, termasuk Hendra Pratama, petugas kebersihan yang meninggal bersama istri dan anaknya.
“Yang pergi bukan hanya karyawan, tapi keluarga kami. Mereka orang-orang setia, bekerja tanpa cela. Mereka tidak akan pernah tergantikan,” ucap dr Faida.
Dalam kesempatan itu, Jasa Raharja menyerahkan santunan bagi keluarga korban. Besarannya bervariasi, mulai Rp72,6 juta hingga Rp134 juta. Santunan ini di luar bantuan dari RSBS yang juga menjamin keberlanjutan pendidikan anak-anak korban hingga perguruan tinggi.
“Insyaallah kami akan kawal anak-anak yatim dan piatu ini. Pendidikan mereka akan kami jamin, sebagaimana komitmen kami sejak lama,” tegas Faida.
Sebagaimana diberitakan, kecelakaan maut di kawasan Bromo merenggut enam nyawa, seluruhnya karyawan dan keluarga RSBS. Selain korban meninggal, 21 orang masih menjalani perawatan di RS Bina Sehat, dengan sembilan di antaranya membutuhkan operasi.
Dari total 53 korban, sebanyak 21 orang masih menjalani rawat inap di RS Bina Sehat. Sembilan di antaranya memerlukan tindakan operasi. “Ada tujuh karyawan dan dua anggota keluarga yang harus menjalani operasi. Hingga saat ini tindakan medis masih terus berlangsung,” terangnya.
Ia juga merinci, penanganan awal korban dilakukan di tujuh lokasi berbeda, mulai dari sejumlah puskesmas di Probolinggo hingga RSUD Mohammad Saleh, RS Ar-Razi, dan RS Tongas. RSBS turut menjemput korban satu per satu, dengan pengawalan penuh dari kepolisian.

Lebih lanjut, Faida menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu, mulai dari tenaga medis, kepolisian, hingga masyarakat yang memberikan dukungan.
“Bisa jadi nanti ada pegawai baru yang masuk. Tapi mereka yang telah pergi tidak akan pernah tergantikan. Kami menjadi saksi, mereka adalah karyawan yang tulus mengabdikan ilmu dan tenaganya untuk kemanusiaan,” ujarnya.
Sementara, Plt Direktur Utama PT Jasa Raharja adalah Dewi Aryani Suzana mengatakan, untuk ke tujuh korban meninggal santunannya diserahkan pada ahli waris. Sementara, satu korban tidak memiliki ahli waris.
Adapun total santunan yang diserahkan Jasa Raharja sebesar Rp354 juta. "Tujuh sudah kami serahkan pada ahli waris. Satu sisanya karena ahli waris juga menjadi korban, maka kami berikan bantuan penguburan sebesar empat juta,"
Sementara korban luka-luka mendapat jaminan biaya kesehatan sebesar Rp 12 juta rupiah.
Lebih lanjut, Dirgakum Korlantas Polri, Brigjen Pol, Faizal, mengaku bahwa hari ini tengah dilakukan olah TKP kolaborasi untuk melengkapi data dari kecelakaan yang merenggut 8 nyawa itu.
"Kami menggunakan TAA, analisis 3 dimensi, serta menggunakan drone. Sehingga hasilnya nanti akan menguatkan bagaimana posisi awal, pada saat kejadian, dan setelah kejadian. Termasuk siapa yang paling bertanggungjawab atas kejadian ini," katanya
Nantinya, kata dia, hasilnya akan disampailan melalui Polres Probolinggo dan Polres Jember. "Akan kami laporkan bertahap dan akan kami infokan melalui Polres Jember dan Probolinggo," katanya. (dsm/why)

Share to
 (lp).jpg)