JEMBER, TADATODAYS.COM - Pemerintah Kabupaten Jember mengalokasikan anggaran sebesar Rp 6,9 miliar untuk belanja alat kedokteran bedah. Dana tersebut berada di Dinas Kesehatan (Dinkes) Jember, bersumber dari APBD 2025.

Berdasarkan data dalam Sistem Informasi Rencana Umum Pengadaan (Sirup), anggaran itu digunakan untuk pengadaan meja operasi, lampu operasi, dan mesin anestesi. Lokasi pengadaan berada di Rumah Sakit Daerah (RSD) Balung.

Kepala Dinkes Jember dr Hendro Soelistijono menjelaskan, meski anggaran melekat di Dinas Kesehatan, pelaksana teknisnya tetap berada di pihak rumah sakit. "Karena pengadaan anggarannya ada di Dinas Kesehatan. Tetapi DAK-nya melekat di rumah sakit," katanya, Senin (12/5/2025) sore.

Ia menambahkan, Dinkes memang membawahi tiga RSD. Sehingga, anggaran pengadaan alat kesehatan secara teknis melekat pada rumah sakit yang mengusulkan. “Pengadaannya tetap dilakukan rumah sakit, karena mereka yang mengusulkan dalam DAK,” terangnya.

Sementara itu, Direktur RSD Balung dr Nurullah menegaskan bahwa informasi tersebut merupakan bagian dari kewajiban publikasi anggaran. "Kami memang BLUD, tetapi juga OPD. Namanya OPD pasti ada DPA yang harus diinformasikan," katanya.

Menurutnya, sebagai Badan Layanan Umum Daerah (BLUD), pelaksanaan belanja tergantung kondisi keuangan rumah sakit. “Kalau tidak ada anggaran, DPA tersebut tetap harus dipublikasikan begitu,” jelasnya.

Artinya, meskipun tercantum dalam DPA, belanja itu bersifat rencana. Eksekusinya bergantung pada kemampuan keuangan lembaga. “Kalau memang ada, ya kami lakukan. Tapi kadang kala ada perubahan, tergantung kondisi,” ujarnya. (dsm/why)