Pemuda Jember Ciptakan Thajek, Aplikasi Ojol yang Diklaim Lebih Murah

Andi Saputra
Andi Saputra

Monday, 18 Nov 2019 18:52 WIB

Pemuda Jember Ciptakan Thajek, Aplikasi Ojol yang Diklaim Lebih Murah

INOVASI: Tampilan aplikasi Thajek yang sudah tersedia di playstore android. Pemilik aplikasi yang merupakan warga Jember ini mengklaim harga layanannya lebih murah dibanding ojol yang sudah ada sebelumnya.

JEMBER, TADATODAYS – Masyarakat Jember kini punya alternatif ojek daring atau ojek online (ojol) dari yang sudah ada sebelumnya. Aplikasi yang diciptakan anak muda asli Jember ini diklaim lebih murah dari ojol lainnya. Nama aplikasinya Thajek, yang merupakan akronim dari Tanggul-Jember.

Peluang bisnis ransportasi berbasis aplikasi itu dibuat oleh Septian, 26, warga Dusun Curah Putih, Desa Patemon, Kecamatan Tanggul, Kabupaten Jember. Sama halnya dengan transportasi berbasis aplikasi sebelumnya, Thajek tak hanya menyediakan fasilitas antar jemput macam ojek maupun travel.

Layanan lainnya seperti pembelian pakaian dan makanan, bisa dipesan melalui aplikasi ini. Lengkapnya, yakni Jekride khusus antar jemput dengan roda 2; Jekcar khusus antar jemput dengan roda 4; dan Jekfood khusus pesan antar makanan.

Kemudian, Jeksend yang khusus untuk kirim dan antar barang; Jekschool khusus antar jemput anak sekolah; serta Jekjasa meliputi jasa servis AC, bekam, dan laundry. Dengan banyaknya layanan yang ada, Thajek bertujuan untuk memudahkan pelanggan.

Septian saat ditemui di kantor Thajek yang ada di Perum Pondok Gedhe Permai dc 1, Jember mengatakan, ada 2 kelebihan aplikasi yang dibuatnya. Pertama, ukuran aplikasi ini hanya 3,9 megabyte. Maka akan lebih ringan dan lebih cepat untuk diakses smartphone.

Kemudian, yang kedua, harga yang ditawarkan lebih murah dari aplikasi yang lain. Hal itu bisa dilihat dari nilai bayar per 1 kilometer. Jika aplikasi lainnya harganya Rp 3 ribu per kilometer, sementara Thajek lbih murah Rp 500 per kilometernya.

“Sekarang kami sedang promosi ke beberapa daerah di tapal kuda. Dan Alhamdulillah, Lumajang akan menjadi daerah pertama yang menggunakan Thajek selain Jember," ungkap Septian.

Septian berharap, aplikasi buatannya di-support oleh masyarakat Jember dan pemkab setempat, sebagai wujud apresiasi karya putra daerah. Saat ini, meski aplikasi ini baru saja di-launching 18 Juni 2019, kini sudah memiliki 80 pengemudi. (as/sp)


Share to