PKL Alun-Alun Kota Probolinggo Rakor dengan Wali Kota soal Relokasi, Minta Komitmen Pemerintah

Alvi Warda
Alvi Warda

Friday, 27 Jun 2025 18:40 WIB

PKL Alun-Alun Kota Probolinggo Rakor dengan Wali Kota soal Relokasi, Minta Komitmen Pemerintah

RAKOR: Rapat koordinasi perwakilan PKL dengan Wali Kota Probolinggo dr Aminuddin di kantor Pemkot Probolinggo, Kamis (26/6/2025). (Foto: Humas Pemkot Probolinggo)

PROBOLINGGO, TADAYODAYS.COM - Wali Kota Probolinggo dr Aminuddin melakukan rapat koordinasi (rakor) dengan perwakilan pengurus paguyuban PKL alun-alun, Kamis (26/6/2025) soal relokasi. Perwakilan PKL meminta pemerintah sepenuhnya berkomitmen terhadap PKL.

Relokasi ini berkaitan dengan revitalisasi kawasan Alun-Alun Kota Probolinggo, yang direncanakan mulai dilakukan pada Juli 2025. Perbaikan trotoar dan drainase menjadi fokus pertama revitalisasi. Oleh karena itu, PKL akan direlokasi.

Untuk itu, Wali Kota dr Aminuddin mengadakan rakor bersama perwakilan pengurus paguyuban PKL. Pemkot menyediakan dua tempat relokasi PKL. Totalnya ada 186 PKL yang terdiri dari PKL GOR A. Yani 27 pedagang, PKL pujasera 51 pedagang, PKL sekitar alun - alun 68 pedagang, dan PKL Jalan dr. Soetomo 40 pedagang.

Wali kota Aminuddin mengatakan, sebelum resmi direlokasi ke GOR A. Yani, PKL sementara akan ditempatkan di lokasi alternatif. "Berada di sekitar alun – alun, yakni Jalan Ikan Cucut Mayangan, sekitar Klenteng Tri Dharma, dan depan TWSL hingga ke timur RTH Botani," ujarnya.

Wali Kota menyampaikan nantinya kawasan alun - alun akan steril dari aktivitas berjualan. "Pemerintah tidak bermaksud melarang aktivitas perdagangan, melainkan penataan yang lebih baik bagi semua pihak dan PKL," ucapnya.

Sementara itu, pengurus Paguyuban PKL Alun-Alun Kota Probolinggo Marsam menyatakan, pemkot harus berkomitmen atas kebijakan relokasi tersebut. "Kemarin saat rakor kami dukung upaya pemerintah dengan menyiapkan lokasi PKL berjualan. Namun, pemerintah juga harus hadir agar nantinya lokasi PKL ramai pengunjung," ujarnya saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon, Jumat (27/6/2025).

Menurut Marsam, akan sulit meminta PKL untuk pindah begitu saja. Ia mengatakan membutuhkan waktu untuk menyampaikan rencana relokasi ini. "Apalagi paguyuban PKL ini ada dua. Ini urusan perut. Waktunya kurang tepat, karena ada pendaftaran sekolah," ucapnya.

Marsam berharap, Pemkot Probolinggo harus berkomitmen sepenuhnya terhadap kebijakan relokasi PKL ini. "Saya gak bisa memutuskan, tanpa rembukan sama teman-teman. Kami berharap ketika ditempatkan di lokasi baru, bagaimana caranya agar pemerintah meramaikan lokasi tersebut. Salah satunya dengan event," tuturnya. (alv/why)


Share to