Podcast Kesehatan “Ngobras” Dinkes Kabupaten Probolinggo Bahas Kesehatan Gigi Anak

Hilal Lahan Amrullah
Hilal Lahan Amrullah

Thursday, 23 Nov 2023 20:51 WIB

Podcast Kesehatan “Ngobras” Dinkes Kabupaten Probolinggo Bahas Kesehatan Gigi Anak

PEMERIKSAAN GIGI: drg. Vike Mei Diastutik, memeriksa salah satu pasien anak di kliniknya.

PROBOLINGGO, TADATODAYS.COM - Podcast Kesehatan (Podkes) “Ngobras” Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Probolinggo kembali digelar. Kali ini topik “Kesehatan Gigi pada Anak” dibahas bersama narasumber Kepala Puskesmas Curahtulis drg Vike Mei Diastutik. Menurut dokter Vike, pemeriksaan gigi hendaknya dimulai sejak usia dini.

Dokter Vike memaparkan, pada usia dini anak-anak suka makan makanan yang manis dan lengket. Jika tidak dibersihkan, akan menyebabkan karies gigi berlubang. “Makanya diawali sejak dini pemeriksaan gigi dan mulut. Karies gigi dan radang infeksi gusi, serta penyakit infeksi pada rongga mulut lainnya, itu terjadi kalau tidak dibersihkan setelah makan makanan yang manis yang bisa menyebabkan lengket,” terangnya dalam Ngobras yang dipandu host Amelia Subandi.

PODCAST KESEHATAN: drg. Vike Mei Diastutik (kanan), memaparkan kesehatan gigi anak pada podcast kesehatan anak di Dinas Kesehatan Kabupaten Probolinggo.

Dijelaskan dokter Vike, pertumbuhan gigi terjadipada usia 8 sampai 12 bulan. Kemudian masa gigi tanggal pertama untuk berubah menjadi gigi permanen, itu di usia 6 sampai 7 tahun. “Itu rawan-rawannya gigi anak untuk selalu dibersihkan,” katanya.

Makanan manis boleh dikonsumsi anak-anak, namun setelah makan permen atau coklat, itu dibersihkan dengan kumur-kumur dengan air putih. Sehingga tidak menyisakan bekas makanan yang manis-manis atau yang lengket.

Menghisap dan menggigit jari, jempol, kuku, dan semacamnya yang membuat kontur rongga mulut dan gigi menjadi lebih maju, itu juga kebiasaan buruk. Jadi, memang harus dibiasakan dihindari sejak dini.

“Nanti efeknya giginya bisa maju ke depan atau malah broksism atau suka kerot-kerot, jadinya gatal. Memang di usia ketika gigi mau tumbuh, apalagi waktu gigi mau tumbuh, biasanya suka gatal, sering kita gigit atau pakai alat bantu bnda yang lain. Itu bisa merusak kontur dari rahan tersebut. Akhirnya menjadi gigi yang tidak beraturan untuk tumbuhnya,” ungkapnya.

Dokter Vike mengingatkan, sejak dini hendaknya meminimalisir biaya perawatan gigi. Sebab, kalau sudah kadung terkena karies, perawatannya semakin mahal. Memang sejak dini usia bayi, ketika belum tumbuh gigi atau masih ada gusi, itu dibersihkan dengan cara pakai kassa.

“Kain kassa dibulatkan ke jari, kemudian dicelupkan dengan air hangat, kemudian kita bersihkan. Jika sudah ada giginya, memakai sikat gigi yang soft atau lembut saja yang dibantu dengan jari. Itu diajarkan sejak usia dini, memang dapat meminimalisir untuk terjadinya sakit gigi,” ujarnya.

KONTROL RUTIN: drg. Vike Mei Diastutik melayani kontrol rutin dari pasiennya di klinik giginya.

Gigi anak akan terjaga dengan pola makan, sikat gigi teratur. Makan makanan yang manis dan makanan yang lengket membuat karies gigi dan sakit gigi juga dikurangi. Sikat gigi rutin sehari dua kali setelah sarapan pagi dan sebelum tidur malam.

“Itu yang penting. Tentunya juga rutin kontrol ke dokter gigi setiap enam bulan sekali. Dengan cara membersihkan gigi, kemudian berkumur, itu juga penting. Tidak harus saat sakit gigi, datang kontrol. Meskipun tidak ada masalah pada gigi, yang penting dia edukasi, periksa ke dokter gigi. Yang penting rutin enam bulan sekali ke dokter gigi,” tegasnya.

Soal pasta gigi yang baik untuk gigi, menurut dokter Vike, harus mengandung fluoride. “Lalu sebisa mungkin rawat gigi anak dengan lebih maksimal terkontrol. Karena dengan menjaga kesehatan gigi sejak dini, ke depannya gigi akan tumbuh lebih baik. Tumbuh kembang anak juga akan lebih optimal dan lebih bagus dengan adanya kesehatan pada gigi dan mulut,” pungkasnya. (*/hla/why)


Share to