Podcast Kesehatan “Ngobras” Dinkes Kabupaten Probolinggo Bahas Perawatan BBLR

Hilal Lahan Amrullah
Friday, 19 Sep 2025 19:06 WIB

Dokter Spesialis Anak RSU Wonolangan, dr. Fauziah Pratiwi, Sp.A.
Stress Pengaruhi Pertumbuhan Janin
PROBOLINGGO, TADATODAYS.COM - Perawatan bayi berat lahir rendah (BBLR) menjadi topik bahasan Podcast Kesehatan (Podkes) "Ngobras" Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Probolinggo. Topik tersebut dibahas bersama narasumber Dokter Spesialis Anak RSU Wonolangan, dr. Fauziah Pratiwi, Sp.A.
Dokter yang akrab disapa Dokter Ozi ini memaparkan bahwa Bayi dengan berat lahir rendah (BBLR) adalah bayi yang lahir dengan berat kurang dari 2500 gram. Sehingga memahami penyebab dan faktor risikonya sangat penting untuk pencegahan dan penanganan yang efektif.
PERAWATAN: Dokter Spesialis Anak RSU Wonolangan, dr. Fauziah Pratiwi, Sp.A. memaparkan perawatan BBLR yang benar.
Adapun penyebab utama BBLR yaitu pertama adalah kelahiran prematur. Kelahiran prematur adalah kelahiran sebelum usia kehamilan 37 minggu, itu merupakan penyebab utama, karena bayi memiliki waktu lebih sedikit untuk tumbuh di dalam rahim. Kedua adalah restriksi pertumbuhan intrauterin (IUGR). IUGR yaitu kondisi yang menghambat pertumbuhan janin, sehingga bayi lahir lebih kecil dari usia kehamilan (Small for Gestational Age/SGA).
Sementara faktor risiko BBLR yaitu faktor ibu. Meliputi malnutrisi pada Ibu. Artinya asupan nutrisi yang tidak mencukupi selama kehamilan dapat membatasi pertumbuhan janin. Selain itu mencakup usia ibu. Usia sangat muda (<20 tahun) atau usia lanjut (>35 tahun) meningkatkan risiko BBLR.

Terakhir, faktor penyakit yang sudah ada sebelumnya. "Hipertensi, diabetes, anemia, dan infeksi dapat mengganggu fungsi plasenta dan pertumbuhan janin," terangnya.
Faktor penggunaan zat berbahaya juga penyebab BBLR. Merokok, konsumsi alkohol, dan penggunaan narkoba selama kehamilan sangat berkaitan dengan berat lahir rendah.
Sedangkan faktor lingkungan dan sosial ekonomi, itu mencakup status sosial ekonomi rendah. Akses terbatas terhadap perawatan prenatal dan kondisi hidup yang kurang baik meningkatkan risiko. Termasuk stres dan faktor psikososial. "Tingkat stres yang tinggi dan kurangnya dukungan sosial dapat berdampak negatif pada pertumbuhan janin," tegasnya.
Dokter berjllbab itu juga menjabarkan faktor obstetri juga sebagai penyebab BBLR. Seperti kehamilan ganda (kembar, triplet, dan seterusnya). Risiko kelahiran prematur dan berat lahir rendah meningkat karena sumber daya janin yang terbagi. Selanjutnya faktor kelainan plasenta. "Plasenta previa, solusio plasenta, atau insufisiensi plasenta dapat mengurangi pasokan nutrisi dan oksigen ke janin," ujarnya.
Dokter yang berdomisili di Kabupaten Sidoarjo ini menambahkan bahwa kelahiran prematur dan IUGR adalah penyebab utama BBLR. Selain itu kesehatan dan gaya hidup ibu sangat memengaruhi pertumbuhan janin.
Berikutnya faktor sosial ekonomi dan lingkungan memainkan peran penting dalam tingkat risiko. Sedangkan pencegahan melibatkan perbaikan kesehatan ibu, nutrisi, dan akses terhadap perawatan prenatal. (*/hla/why)


Share to
 (lp).jpg)