Podcast Kesehatan “Ngobras” Dinkes Kesehatan Kabupaten Probolinggo Membahas Hemodialisis

Hilal Lahan Amrullah
Thursday, 11 Sep 2025 18:08 WIB

Gaya Hidup Tidak Sehat, Bisa Merusak Ginjal
PROBOLINGGO, TADATODAYS.COM - “Mengenal Lebih Dekat Hemodialisis: Apa itu Cuci Darah?” menjadi topik bahasan Podcast Kesehatan (Podkes) "Ngobras" Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Probolinggo. Topik tersebut dibahas bersama narasumber Dokter Spesialis Penyakit Dalam RS Rizani Paiton dr. Rizki Habibie, Sp.PD dan Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinkes Kabupaten Probolinggo.
Dokter Habibie memaparkan pengertian dan fungsi ginjal di segmen awal podkes. Dokter Habibie menyampaikan ginjal adalah organ kecil berbentuk kacang yang terletak di pinggang. Sedangkan fungsinya menyaring racun dari metabolisme tubuh, mengatur jumlah air, hormon darah, dan tekanan darah.
Adapun penyebab kerusakan ginjal juga diungkapkan oleh dokter lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga Surabaya ini. Penyebab utama gagal ginjal adalah diabetes dan hipertensi, diikuti oleh batu ginjal dan polikistik. “Gangguan ini menyebabkan penurunan fungsi ginjal yang bisa berujung pada gagal ginjal,” Ungkapnya.
Sementara gagal ginjal dan stadiumnya juga dikulik oleh dokter Habibie. Bahwa gagal ginjal terjadi saat fungsi ginjal menurun drastis, biasanya di bawah 10 persen dari kapasitas normal. “Ada lima stadium, dan stadium terakhir disebut gagal ginjal stadium 5, di mana fungsi ginjal sangat menurun dan memerlukan terapi hemodialisis,” tegasnya.
HEMODIALISIS: Dokter Spesialis Penyakit Dalam RS Rizani Paiton, dr. Rizki Habibie, Sp.PD, bersama Kabid Kesmas Dinkes Kabupaten Probolinggo, Sri Wahyu Utami hadir di Podkes "Ngobras" Dinkes Kabupaten Probolinggo membahas hemodialisis.
Terdapat beberapa gejala gagal ginjal, gejala awal termasuk nafas berat, kaki bengkak, sesak napas, dan perut kembung. Gejala ini sering disalahartikan sebagai gejala penyakit lain seperti lambung atau jantung.
Proses hemodialisis adalah proses pembersihan darah dari racun metabolisme melalui mesin di luar tubuh. Prosesnya berlangsung selama 4-5 jam per sesi, itu dilakukan 2-3 kali seminggu. “Pasien tetap sadar dan bisa melakukan aktivitas ringan selama prosedur, seperti menonton TV atau scrolling HP,” ungkapnya.

Sedangkan persiapan dan kondisi pasien sebelum hemodialisis, tekanan darah dan berat badan diukur. Pasien bisa makan dan minum selama prosedur, tetapi asupan cairan dibatasi tergantung fungsi ginjalnya. Pasien yang masih bisa kencing biasanya diberi batas cairan sesuai volume urin.
Efek samping dan tantangan hemodialisis meliputi pusing, mual, kram otot, dan fluktuasi tekanan darah. Pasien juga bisa merasa nervous atau stres, dan ada cara mereka mengalihkan perhatian selama terapi.
Hemodialisis membantu fungsi ginjal yang gagal, bukan membuat pasien ketergantungan. “Pasien tidak tergantung secara adiktif, melainkan sebagai upaya sementara, menggantikan fungsi ginjal yang menurun,” jelasnya.
Terapi hemodialisis dilakukan secara terus menerus sampai fungsi ginjal membaik atau di stadium akhir. Ada kemungkinan ginjal kembali normal jika penyebabnya diatasi, seperti batu ginjal atau kanker rahim yang diobati.
Kasus gagal ginjal tidak hanya di usia tua, tetapi juga banyak ditemukan pada usia muda, bahkan remaja. “(Kasus gagal ginjal, red) Bisa disebabkan gaya hidup tidak sehat, seperti konsumsi junk food, minuman berenergi, dan pola hidup stres tinggi,” terangnya.
Lanjut dokter Habibie bahwa perubahan gaya hidup seperti pola makan tidak sehat, konsumsi natrium berlebih, dan stres tinggi menjadi faktor utama. Edukasi masyarakat penting agar tidak takut menjalani pengobatan dan memahami bahwa hemodialisis adalah terapi sementara, bukan akhir dari segalanya.
Pengobatan hemodialisis sudah dijamin BPJS, sehingga tidak membebani secara finansial. Edukasi dan dukungan lingkungan sangat penting agar pasien tetap semangat menjalani terapi. Hemodialisis tidak menyebabkan ketergantungan adiktif, melainkan sebagai pengganti fungsi ginjal sementara.
“Pasien yang menjalani hemodialisis tetap memiliki peluang sembuh jika penyebabnya diatasi dan kondisi ginjal membaik. Pentingnya edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya deteksi dini, pengobatan yang tepat, dan tidak takut menjalani terapi hemodialisis agar kualitas hidup tetap optimal,” papar dokter Habibie. (*/hla/why)


Share to
 (lp).jpg)