Polresta FGD soal Penyerangan SMPN 9, eh Gurunya Curhat

Alvi Warda
Alvi Warda

Wednesday, 30 Nov 2022 15:31 WIB

Polresta FGD soal Penyerangan SMPN 9, eh Gurunya Curhat

CURHAT: Focus Group Discussion gelaran Polres Probolinggo Kota bersama Disdikbud, Rabu (30/11/2022). Dalam forum ini, beberapa guru curhat soal kenakalan siswa masa kini.

PROBOLINGGO, TADATODAYS.COM - Focus Group Discussion (FGD) gelaran Polres Probolinggo Kota bersama Disdikbud, Rabu (30/11/2022) tidak hanya menjadi ajang mencari penyebab dan solusi insiden penyerangan di SMPN 9 pada Selasa (29/11/2022) siang. Forum itu ternyata juga menjadi ladang curhat para guru. Mereka menyampaikan keluhan menghadapi siswa masa kini. 

FGD Itu digelar di Aula Disdikbud Kota Probolinggo di Jl Basuki Rahmad. Forum ini dihadiri jajaran Polresta dan Polsek, Plt Kepala Disdikbud, para kepala SMP Negeri, guru, dan siswa dari beberapa sekolah.

Keluhan tentang siswa salah satunya disampaikan oleh Rohim, guru kesiswaan SMP Negeri 3. Ia bercerita, parkiran sepeda motor di sekolahnya sudah penuh. Sebab, siswanya banyak yang menggunakan sepeda motor. “Sudah kami larang. Tapi tetap saja ada yang bawa. Saya mohon solusi,” jelasnya  

Selain memarkir motor di sekolah, beberapa siswa ada yang menitipkannya di rumah warga dekat sekolah. Hal itu sangat meresahkan baginya. “Kalau ditegur ya tidak enak,” tuturnya. 

Menurutnya, selain menjadi tanggung jawab sekolah, Rohim ingin Polresta Probolinggo bisa memiliki solusi untuk menyelesaikan masalah ini. “Biar hal kayak blayer-blayer itu tidak terjadi,” tuturnya. 

Curhatan lain disampaikan oleh guru kesiswaan SMP Negeri 8 Suryanto. Ia juga turut prihatin dan resah akan muridnya yang membawa sepeda motor ke sekolah. “Sama kondisinya, ada yang dititipkan juga di rumah warga,” ujarnya. 

Ia juga bercerita, sepeda motor yang digeber-geber oleh siswa sekolah itu benar adanya. Ia beberapa kali menegur siswanya yang melakukan itu. “Saya cuma khawatir akhirnya mereka mabuk-mabukan,” katanya 

Selain persoalan sepeda motor, ia juga menyampaikan bahwa muridnya sering bolos. Ternyata, setelah diamati mereka berhamburan meninggalkan kelas menuju rel kereta di Jl. Hayam Wuruk, Kelurahan Jati. “Ternyata mereka mangkal di sana,” ucapnya. 

Ia juga melihat bukan hanya siswanya saja yang berada di tongkrongan itu. Beberapa siswa lainnya juga ada. “Mereka rokokan bareng-bareng,” terangnya. 

Lantaran teguran dari sekolah sudah tidak mempan, ia meminta pada pihak polresta untuk memberikan solusi terkait masalah ini.  

Kapolresta Probolinggo AKBP Wadi Sa’bani menampung segala curhat yang telah dilontarkan guru-guru ini. Ia juga akan terus melakukan patroli terhadap anak sekolah yang menggunakan sepeda motor dengan blayer-blayer di jalan. Selain itu, ia juga meminta personelnya supaya memantau lokasi tongkrongan anak sekolah yang disebutkan. 

Selanjutnya, Kapolresta menhimbau pada pihak sekolah supaya tidak hanya memerhatikan siswa berprestasi. Siswa yang kurang mendapat perhatian dari guru, bisa berpotensi melakukan hal yang tidak diinginkan. “Biang keroknya ternyata murid yang kurang kita perhatikan,” jelasnya. (alv/why)


Share to