Pria yang Ditemukan Tewas di Lereng Argopuro Diduga Gangguan Jiwa

Bryan Bagus Bayu Pratama
Bryan Bagus Bayu Pratama

Monday, 11 Apr 2022 14:47 WIB

Pria yang Ditemukan Tewas di Lereng Argopuro Diduga Gangguan Jiwa

ODGJ: Mayat yang ditemukan pada Sabtu sore (9/4) di lereng pegunungan Argopuro telah dievakuasi dan dibawa ke rumah duka di Desa Serut, Kecamatan Panti, Jember pada Mingu (10/4).

JEMBER, TADATODAYS.COM - Warga Dusun Sodong, Desa Kemiri, Kecamatan Panti, Kabupaten Jember digegerkan dengan penemuan mayat pria di lereng pegunungan Argopuro, tepatnya di hutan lindung petak 74 Perhutani KRPH Arjasa. Setelah diselidiki, mayat yang ditemukan pada Sabtu (9/4/2022) sore, itu diduga pria dengan gangguan jiwa.

Pria nahas tersebut biasa dipanggil Mad, usia sekitar 40 tahun, warga Desa Serut, Kecamatan Panti. Jenazah Mad ditemukan sekira pukul 15.00 WIB.

Saat ditemukan mayat itu mengenakan pakaian warna hitam dan memakai sarung bermotif kotak-kotak warna coklat. Sementara kondisi jasad mengenaskan, dimana sebagian tubuh sudah terlihat tulang.

Kepala Dusun Sodong Jumadi mengatakan, bahwa mayat tersebut diduga terperosok ke jurang dengan kedalaman sekitar seratus meter.

Jumadi menerangkan, mayat pertama kali ditemukan oleh Bu Har, warga Dusun Danci, Desa Kemiri, yang sedang berada di lahan pertaniannya. “Bu Hari mencium bau tak sedap, hingga mendatangi sumber bau tersebut,” katanya, Senin (11/4/2022).

Setelah ditemukannya asal bau tersebut muncul, Bu Har kemudian memfoto mayat tersebut dan melaporkan kepada perangkat Desa Kemiri. Selanjutnya, perangkat desa setempat melapor ke petugas Polsek Panti.

Dikonfirmasi terpisah, Kapolsek Panti Iptu Lilik Sukuco mengatakan, Mad diduga orang dengan gangguan jiwa (ODGJ). Jenazahnya diduga sudah berada di TKP antara tiga sampai tujuh hari sejak ditemukan.

Mayat tersebut telah dievakuasi dan diperiksa di kamar jenazah RSUD dr. Soebandi Jember. "Hasilnya tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan fisik," ujarnya, Senin (11/4/2022).

Lilik menyebutkan ada beberapa dugaan Mad meninggal. Bisa terjatuh dari ketinggian dan terjun ke jurang, bisa juga karena sakit dan kelaparan.

Setelah dilakukan pemeriksaan, jenazah kemudian dibawa pulang oleh tetangganya untuk dikebumikan di Desa Serut. Diketahui, ibu korban juga mengalami gangguan jiwa dan sudah tidak memiliki saudara. (bp/don)


Share to