Ratusan Ibu Hamil di Kota Kraksaan Ikuti Vaksinasi Covid-19

Hilal Lahan Amrullah
Hilal Lahan Amrullah

Wednesday, 08 Sep 2021 20:58 WIB

Ratusan Ibu Hamil di Kota Kraksaan Ikuti Vaksinasi Covid-19

SUDAH DIVAKSIN: Kepala Puskesmas Kraksaan dr. Heni Rahmawati foto bersama dengan ibu hamil yang sudah menjalani vaksinasi. Terbukti, vaksinasi pada ibu hamil aman dan penting mencegah dari paparan covid-19.

PROBOLINGGO, TADATODAYS.COM - Pemkab Probolinggo melalui Dinas Kesehatan setempat terus memperluas sasaran vaksinasi bagi warganya. Sejak Jumat (3/9/2021) hingga Selasa (7/9/2021), sedikitnya 155 ibu hamil (bumil) rampung menjalani vaksinasi covid-19 di Puskesmas Kraksaan.

“Kami mulai fokus melayani vaksinasi ibu hamil. Total sudah ada 155 ibu hamil yang menjalani vaksinasi. Hari Jumat (10/9/2021) nanti kami akan lakukan vaksinasi lagI,” terang Kepala Puskesmas Kraksaan dr. Heni Rahmawati.

Selain pelayanan vaksinasi bumil di puskesmas setempat, menurut dokter yang akrab disapa Heni ini, pelayanan vaksinasi juga dilakukan pada saat Antenatal Care (ANC) atau pemeriksaan ibu hamil secara terpadu. Pelaksanaan ANC biasanya dilakukan setiap hari Senin dan Kamis.

“Saat ANC, ibu hamil sekalian skrining. Seperti pemeriksaan laboratorium, pemeriksaan dokter gigi, dokter umum, bidan, gizi, lalu sekalian dengan vaksinasi. Jadi diskrining dulu, yang memenuhi syarat langsung vaksinasi, yang tidak memenuhi syarat, nanti kembali lagi,” ungkapnya.

ANTRE: Para ibu hamil di Kecamatan Kraksaan menunjukkan buku pemeriksaan ibu hamil sebelum menjalani skrining untuk vaksinasi. Mereka yakin dengan vaksinasi karena penting untuk pencegahan.

Heni mengatakan, pihaknya tidak bisa memaksa ibu hamil untuk vaksinasi sebagaimana orang pada umumnya. Karena itu, pihaknya meminta bidan di desa masing-masing untuk melakukan skrining terlebih dahulu. Untuk skrining ibu hamil disediakan form berbeda. Diketahui, usia kehamilan yang disyaratkan vaksinasi 12 minggu lebih atau lebih 3 bulan.

Lebih lanjut Heni menyampaikan, bagi ibu hamil yang sebelum diketahui hamil sudah melakukan vaksin dosis pertama menggunakan sinovac, maka pada dosis kedua juga sinovac. Termasuk ketika dosis pertam menggunakan AstraZeneca, maka dosis kedua juga menggunakan vaksin yang sama.

“Kami menyesuaikan saja. Misalnya sebelum hamil sudah divaksin, maka tidak perlu vaksin lagi,” katanya. Merujuk pada rekomendasi dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), semua jenis vaksin diperbolehkan bagi ibu hamil.

Dalam pantauan tadatodays.com, Jumat (3/9/2021), antusias ibu hamil dalam program vaksinasi cukup tinggi. Contoh warga Desa Kalibuntu, Kecamatan Kraksaan, sedikitnya ada 24 ibu hamil yang hadir divaksin. Meski sebagian ada yang belum berkenan langsung divaksin saat itu.

AMAN: Seorang ibu hamil disuntik vaksin setelah dinyatakan lolos skrining. Bagi ibu hamil yang saat skrining dinyatakan belum layak divaksin, maka diperkenankan kembali ketika kondisi kesehatannya aman.

“Yang mau divaksin dulu, kami vaksin. Ternyata terbukti aman. Karena itu yang belum divaksin bersedia datang kembali setelah yakin vaksinasi itu tidak memberikan dampak negatif,” kata Heni. Diketahui, sasaran ibu hamil di Puskesmas Kraksaan tercatat ada  350 orang. Hingga saat ini belum ditemukan laporan ibu hamil usai divaksin.

Proses skrining sebelum vaksin menurut Heni sangat penting untuk mencegah adanya dampak pasca vaksin atau Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI). Misalnya, bagi ibu hamil yang memiliki tekanan darah diatas 180/120 mmHg, maka vaksinasi ditunda dulu. Sedangkan bagi ibu yang memiliki tensi darah 140/90 mmHg, maka akan dikonsultasikan ke rumah sakit.

“Termasuk kita lihat dulu kondisi kakinya bengkak apa tidak. Jadi, bidan di masing-masing desa yang tahu. Selain di bidan dikrining, di Puskesmas juga kembali diskrining untuk memastikan kondisinya baik,” jelasnya. Karena itu, ia mengimbau ibu hamil agar mau divaksin karena petugas menjamin kondisi mereka sebelum vaksinasi.

Target Puskesmas Kraksaan sendiri untuk cakupan vaksinasi mencapai 54 ribu orang. Dosis pertama sudah mencapai 41 persen. Dosis kedua mencapai 18,3 persen. Sedangkan untuk vaksinasi ibu hamil, masih banyak sasarannya. Karena itu, pihak puskesmas terus mengoptimalkan program tersebut.

Sedikitnya, ada 5 lima tim yang disiapkan dalam vaksinasi. Lima tim tersebut dibagi ke beberapa tempat. Sebelum tim turun, Heni dan vaksinator melakukan perencanaan, termasuk menentukan sasaran. Ketika dinyatakan siap, maka tim akan diturunkan. Pihaknya berharap, angka kematian ibu hamil karena covid-19 tidak terjadi lagi. (*/hla/sp)


Share to