Rekomendasi DPRD Jember: Kemiskinan dan Pengangguran Masih Perlu Diperhatikan

Dwi Sugesti Megamuslimah
Dwi Sugesti Megamuslimah

Friday, 26 Apr 2024 05:50 WIB

Rekomendasi DPRD Jember: Kemiskinan dan Pengangguran Masih Perlu Diperhatikan

REKOMENDASI: Bupati Jember Hendy Siswanto saat menerima rekomendasi LKPJ dari Ketua DPRD Jember Itqon Syauqi.

JEMBER, TADATODAYS.COM - DPRD Kabupaten Jember menggelar rapat paripurna penyerahan rekomendasi atas LKPJ Bupati akhir tahun 2023, Kamis (25/4/2024). Salah satu item rekomendasi itu menyebut bahwa kemiskinan dan pengangguran masih perlu diperhatikan.

Penyerahan rekomendasi itu dilakukan oleh ketua DPRD Jember Itqon Syauqi. Dirinya menyebut penyerahan LKPJ ini merupakan yang terakhir kali dilakukan dalam masa periode kepemimpinan Hendy-Gus Firjaun.

Itqon menaruh harapan besar agar target yang dicanangkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) dapat dioptimalkan. "Besar harapan kami (DPRD, red) agar target yang tertuang dalam RPJMD bisa dicapai maksimal meskipun tidak 100 persen," katanya. 

Itqon juga menyadari bahwa masa kepemimpinan Hendy-Firjaun sempat "opname" lantaran diterjang pandemi covid-19. Namun demikian, pihaknya berharap Bupati Hendy tetap bekerja secara maksimal lantaran hal tersebut merupakan suatu bentuk pertanggungjawaban kepala daerah pada masyarakat Jember.

"DPRD tidak muluk-muluk, yang penting untuk indeksnya jangan sampai dibawah indeks Jawa Timur. Mohon dengan sangat pengentasan kemiskinan, pengangguran terbuka, pernikahan dini, stunting, AKI AKB menjadi prioritas yang mesti diselesaikan oleh bupati," jelasnya.

Sementara, Bupati Jember Hendy Siswanto menanggapi baik terhadap banyaknya koreksi yang diterimanya dari DPRD hari ini, menurutnya akan mengkoreksi serta mengevaluasi kekurangan selama masa periode pertama ini.

"Inilah fungsinya DPRD yang kami harapkan. Kami akan mengevaluasi kekurangan selama periode ini," katanya.

Lebih lanjut, terkait kemiskinan di Jember, dirinya mengaku angka itu sudah berangsur turun. "Dulu kita peringkat 2 terjelek di Jatim. Saat ini posisinya peringkat 18 se-Jatim. Angka pengangguran sudah turun semua, tapi belum maksimal," ungkapnya

Dirinya mengaku memerlukan waktu lagi lantaran jajarannya bekerja aktif baru selama dua tahun terakhir, sementara satu tahun sebelumnya pemkab Jember berhadapan dengan pandemi covid-19.

"Masih ada sisa waktu, semoga sisa waktu bisa kita maksimalkan. Tentu saja kami membutuhkan suport dan dukungan teman-teman DPRD seperti sekarang ini," ujarnya. (dsm/why)


Share to