Relokasi Pasar Minggu Kota Probolinggo ke Jalan Suroyo Ditunda, Waket DPRD: Kaji Ulang

Amelia Subandi
Amelia Subandi

Thursday, 24 Jul 2025 09:06 WIB

Relokasi Pasar Minggu Kota Probolinggo ke Jalan Suroyo Ditunda, Waket DPRD: Kaji Ulang

PROBOLINGGO, TADATODAYS.COM - Rencana relokasi Car Free Day (CFD) atau Pasar Minggu alun-alun Kota Probolinggo ke ruas Jalan Suroyo mengalami perubahan waktu. Semula, Pasar Minggu di Jalan Suroyo akan digelar perdana pada Minggu (27/7/2025). Namun, beredar informasi ada penundaan.

Relokasi Pasar Minggu ke Jalan Suroyo ini dilakukan karena ada pengerjaan revitalisasi alun-alun Kota Probolinggo. Lalu, dalam pesan yang beredar di kalangan pedagang, pembangunan trotoarisasi dan saluran air alun-alun baru akan mulai dikerjakan pada 29 - 30 Juli 2025.

Oleh karena itu, dalam pesan tersebut, Minggu (27/7/2025) pedagang masih bisa berjualan di Pasar Minggu alun-alun. Sedangkan relokasi Pasar Minggu ke Jalan Suroyo diperkirakan baru dilakukan pada  3 Agustus 2025.

Tentang adanya penundaan seperti isi pesan tersebut, Kepala DKUP Kota Probolinggo Fitriawati membenarkan. Lewat pesan WhatsApp, Fitriawati menjelaskan kepada tadatodays.com bahwa pelaksanaan CFD di Jalan Suroyo ditunda, atau tidak dilakukan pada Minggu (27/7/2025).

Namun, kapan waktu pasti pelaksanaan CFD atau Pasar Minggu Jalan Suroyo, Fitriawati belum memastikan. Menurutnya, masih menunggu info lebih lanjut. “Untuk CFD yang di Jalan Suroyo, pembukaannya ditunda, bukan tanggal 27 Juli. Masih menunggu info lebih lanjut,” kata Fitriawati. 

Sementara, kabar penundaan relokasi PKL Pasar Minggu alun-alun Kota Probolinggo ini direspons positif oleh Wakil Ketua DPRD Kota Probolinggo Santi Wilujeng Prastyani. Politisi PDI Perjuangan ini mulanya merasa khawatir relokasi ini akan menambah masalah baru. Sebab, tidak sedikit masyarakat atau pedagang yang mengadu kepadanya. Mereka khawatir dengan perpindahan Pasar Minggu ke Jalan Suroyo.

“Banyak yang mengadu ke saya, mereka yang sudah lama berjualan di pasar tugu atau CFD alun-alun tidak memiliki tempat. Mereka khawatir nomor yang disiapkan oleh DKUP tidak sesuai, dan muncul pedagang baru. Ini justru akan menambah semrawut. Oleh karena itu saya sangat bersyukur saat mendengar penundaan kepindahan ini,” ungkapnya.

Selain pedagang, Santi juga mendapat pengaduan dari jemaat salah satu gereja yang berlokasi di Jalan Suroyo. Jemaat gereja mengkhawatirkan padatnya aktivitas di Jalan Suroyo, akan membuat sesak jalan wilayah sekitar gereja. Sehingga, para jemaat anak-anak dan lansia akan kesulitan untuk menuju tempat ibadah mereka.

“Mereka (jemaat, red) itu ada juga yang penyandang disabilitas, orang tua. Mereka biasanya turun mobil mendekati ketika mau masuk gereja. Mereka akan kesulitan lewat, kalau sampai relokasi PKL di Jalan Suroyo ini diberlakukan,” tambahnya.

Dari banyaknya kekhawatiran yang disampaikan oleh para pedagang, maupun jemaat gereja ini, Santi berharap wali kota bersama OPD terkait bisa kembali mengkaji ulang pelaksanaan relokasi PKL Pasar Minggu ke Jalan Suroyo. “Perlu dikaji ulang. Masih banyak spot-spot jalan yang bisa digunakan untuk relokasi (Pasar Minggu, red), sehingga tidak menimbulkan keresahan di masyarakat,” kata Santi. (mel/why)


Share to