Sertijab Bupati Probolinggo, Pasangan dr Moh. Haris - Fahmi AHZ Paparkan Visi-Misi

Hilal Lahan Amrullah
Monday, 03 Mar 2025 20:26 WIB

SERAH TERIMA JABATAN: Purna Tugas Pj Bupati Probolinggo H. Ugas Irwanto, S.Sos, M.Si menyerahkan memori jabatan kepada Bupati Probolinggo dr. Moh. Haris.
Kolaborasi & Komunikasi, Kunci Probolinggo Bangkit
PROBOLINGGO, TADATODAYS.COM - Pasangan Bupati dr Moh. Haris Damanhuri Romly dan Wabup Fahmi Abdul Haq Zaini (AHZ) resmi memimpin Kabupaten Probolinggo. Serah terima jabatan bupati Probolinggo telah sukses dilangsungkan pada Senin (3/3/2025) dalam rapat paripurna istimewa DPRD Kabupaten Probolinggo. Jabatan bupati Probolinggo diserahterimakan dari Ugas Irwanto kepada dr Moh. Haris Damanhuri.
Prosesi sertijab digelar di ruang sidang paripurna DPRD Kabupaten Probolinggo di Pajarakan. Selain pimpinan dan anggota DPRD Kabupaten Probolinggo, kegiatan ini juga dihadiri Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, anggota DPR RI Anisah Syakur, anggota DPRD Jawa Timur Hasan Irsyad dan Mahdi.
Selanjutnya hadir pula Ketua MUI Jawa Timur KH Hasan Mutawakkil Alallah, purnatugas Pj Bupati Ugas Irwanto dan purnatugas Bupati HA Timbul Prihanjoko. Berikutnya hadir jajaran Forkopimda Kabupaten Probolinggo, para pejabat di lingkungan Pemkab Probolinggo, dan keluarga bupati - wakil bupati Probolinggo.
BERITA ACARA: Gubernur Jawa Timur Dr. Hj. Khofifah Indar parawansa menandatangani berita acara Sertijab Bupati Probolinggo.
Sertijab ditandai dengan penandatanganan berita acara serah terima jabatan bupati Probolinggo dr Moh. Haris Damanhuri dengan purnatugas Pj Bupati Probolinggo Ugas Irwanto. Berikutnya penyerahan memori jabatan dari Ugas Irwanto kepada Bupati dr Moh. Haris.
Rapat paripurna dipimpin oleh Ketua DPRD Kabupaten Probolinggo Oka Mahendra Jati Kusuma. Setelah itu, sambutan pertama kali Bupati dr. Moh. Haris memaparkan visi - misinya sebagai bupati Probolinggo. Selanjutnya sambutan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa.
Ketua DPRD Oka Mahendra Jati Kusuma mengatakan bahwa sertijab ini merupakan agenda tindaklanjut daripada pelantikan yang sudah dilaksanakan 20 Februari 2025 lalu. Sertijab ini gelaran kedua di Provinsi Jawa Timur setelah Kota Batu. "Alhamdulillah sertijab pada hari ini dihadiri secara langsung oleh Gubernur Jawa Timur, Ibu Khofifah Indar Parawansa, dan tadi sudah berjalan dengan lancar," katanya.
Oka juga menyebut bahwa Bupati dr Moh. Haris telah menyampaikan visi dan misinya. Sehingga secara otomatis seluruh amanat terkait surat edaran Kementeria Dalam Negeri Republik Indonesia sudah tuntas untuk dilaksanakan. “Baik sertijab maupun penyampaian visi dan misi telah dilaksanakan di kantor DPRD dan di hadapan anggota DPRD,” ujar Oka.
Menurut Oka, Bupati dan Wakil Bupati Probolinggo mulai hari ini sudah bisa langsung sudah tancap gas. Artinya Bupati dr Moh. Haris dan Wabup Fahmi AHZ sudah mulai melaksanakan program-programnya. Utamanya program 100 hari kerja. “Mungkin mulai hari ini dan besok sudah bisa berkantor di kantor pemda di Kraksaan,” jelasnya.
Adapun Bupati dr Moh. Haris mengatakan bahwa sebelum kolaborasi antara Pemkab Probolinggo bersama DPRD Kabupaten Probolinggo dan Pemprov Provinsi, tentunya diawali dengan linierisasi dengan pemerintah pusat. Terutama dengan Asta Cita Presiden Prabowo Subianto dan program-program strategis kementerian seperti makan bergizi gratis dan lain sebagianya.
“Banyak hal, terutama terkait efisiensi. Ini dulu yang kemarin kita coba jadikan dasar. Ini memang harus dipahami oleh semuanya. Memang ini hal yang memang mau tidak mau harus kita menyatukan persepsi. Baru setelah ini, kita akan banyak kolaborasi, komunikasi. Tetapi kolaborasi ke depan, kolaborasi tidak hanya ada di dalam diri kita, tetapi vertikal maupun horizontal ini tetap semuanya nanti kita akan membangun kebersamaan, teman-teman forkopimda, DPRD, semuanya,” terangnya.
KOLABORASI: Gubernur Jawa Timur, Dr. Hj. Khofifah Indar Parawansa foto bersama Bupati dan Wakil Bupati Probolinggo serta pimpinan DPRD Kabupaten Probolinggo usai Sertijab Bupati Probolinggo.

Bupati dr Moh. Haris menambahkan bahwa Kabupaten Probolinggo merupakan kewajiban bersama. Artinya tidak hanya orang per orang, tidak hanya bupati atau wakil bupati. Apa yang terjadi di Kabupaten Probolinggo, itu adalah kondisi riil Kabupaten Probolinggo.
“Kita sudah sampaikan semua kepada Gubernur. Kita punya banyak PR ke depan. Bahwa memang keistikamahan kita pada kondisi yang tidak terlalu baik itu, mulai dari kemiskinan kita, IPM kita, stunting kita, semuanya linier,” ungkapnya.
Tetapi Bupati dr Moh. Haris telah menyampaikan sejak awal kepada DPRD dan semua OPD untuk berpikir positif atau berkhusnudzon bahwa ke depan mampu melewati. Bupati dr Moh. Haris berkeyakinan baik, pasalnya Kabupaten Probolinggo memiliki banyak potensi agar bisa keluar dari keterpurukan ini. “Termasuk di kesejahteraan masyarakat, kita ada banyak hal nanti yang kita lakukan, termasuk di program 100 hari kerja kita dan program-program berikutnya,” tegasnya.
Pemkab Problinggo bersama media juga membangun komitmen untuk membangun Kabupaten Probolinggo, sehingga Kabupaten Probolinggo menjadi salah satu kabupaten yang membanggakan, terutama di Jawa Timur.
“Karena memang ada efisiensi banyak, kita ada revisi terkat program 100 hari kerja. Mau tidak mau kita harus mengurangi beberapa kegiatan yang masuk dalam program 100 hari. Tetapi memang program 100 hari ini menjadi sebuah catatan penting. Karena merupakan akselerasi, baik tentang ketahanan pangan kita, infrastruktur kita, kebanggaan kita, kita harus punya ibukota. Karena jujur, usia Kraksaan baru 15 tahun. Coba bandingkan dengan daerah lain yang mereka sudah punya daerah bahkan jalan-jalan dari utara ke selatan itu sudah terbentuk semua. Kita punya Kraksaan yang notabene punya satu jalur,” jelasnya.
Bupati dr Moh. Haris menjelaskan bahwa untuk membangun kepercayaan investor, otomatis Pemkab Probolinggo harus menunjukkan bahwa Pemkab Probolingo serius. Pemkab Probolinggo harus menunjukkan bahwa Pekab Probolinggo punya ibukota yang cukup layak dibanggakan.
“Mereka mau tanam investasi, bikin hotel di sini, investasi apapun di sini, sehingga perekonomian kita akan terus berputar. Ini yang menjadi PR kita. Kita harus mempercantik ibukota kita, disamping PR kita di katahanan pangan kita, sekolah kita, kesehatan kita, kita masih banyak. Ini masuk di Program 100 hari kita. Termasuk pariwisata, karena memanga mindset yang kita tanamkan kita harus yakin ke depan Probolinggo harus mampu menjadi gerbang pariwisata Jawa Timur,” ujarnya.
Agenda pertama Bupati dr. Moh. Haris yaitu mengumpulkan semua OPD untuk konsep data satu pintu. Selama ini data dimiliki sendiri-sendiri. Jadi tidak banyak ada kolaborasi antar OPD. “Besok ke depan, data satu pintu setiap kegiatan apapun, bahkan terutama yang berbasis project, ini OPD harus kolaborasi. Satu punya pekerjaan, itu yang lain harus ikut. Tidak boleh nafsi-nafsian lagi. Semua harus saling membantu dan ini kita mulai saat tanggap bencana kemarin. Begitu ada bencana, yang datang banyak OPD. Keinginan kita nanti ke sana,” paparnya.
Reformasi dan transformasi menurut Bupati Moh. Haris juga menjadi agenda utama ke depan. “Karena ini berbicara tentang efisiensi, kita ditekan oleh pusat, fokus pada efisiensi, otomatis nanti ke belakang digitalisasi. Itu menjadi sesuatu yang penting, sudah tidak ada lagi rapat di hotel lagi. Bahkan fasilitas-fasilitas tidak hanya dibabat, untuk fasilitas Bupati dan kepala daerah ini nanti sebisa mungkin kita melakuka efisiensi, agar yang lain yang terpotong kemarin, itu bisa tercukupi dengan baik,” tegasnya.
Sementara, Ketua MUI Jawa Timur KH Hasan Mutawakkil Alallah mengingatkan bahwa amanah kepemimpinan itu butuh tanggungjawab yang akan dipertanggungjawabkan oleh Bupati dr Moh. Haris dan Wabup Fahmi AHZ. Bahkan amanah, itu bukan hanya diberikan oleh rakyatnya yang memilih mereka berdua atau masyarakat Probolinggo pada umumnya, tetapi juga amanah dari Allah SWT yang akan dipertanggungjawabkan di dunia dan akhirat.
“Kita harapkan, mudah-mudahan bupati yang baru ini dapat membawa manfaat bagi umat, dan menjadikan Kabupaten Probolinggo lebih sejahtera dan lebih makmur, menjadikan sistem pemerintahan yang ada di Kabupaten Probolinggo ini terkontrol secara transparan dan berkeadilan,” tutur Kiai Mutawakkil.
Terpisah, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menambahkan, Sertijab Bupati Probolinggo ini adalah sertijab kedua setelah kemarin (2/3/2026) dilakukan sertijab di Kota Batu. Sedangkan di hari yang sama juga dilakukan sertijab di Kota Probolinggo hingga berlanjut ke Pasuruan.
“Kita bisa melakukan telaah bersama bagaimana visi mewujudkan Probolinggo Sae dibreakdown di dalam lima misi, dan kemudian dibbuat program unggulan. Sekarang tugasnya adalah menyingkronkan dan menseiringkan dengan RPJMN, itu ada astacita di dalamnya, ada juga delapan quick win di dalamnya,” jelasnya.
Gubernur Khofifah juga menargetkan RPJMD Provinsi Jawa Timur untuk dikejar tiga bulan. Karena tersedia waktu enam bulan. Sedangkan waktunya bersamaan dengan RPJMD kabupaten/kota. “Sementara kabupaten/kota harus meriver RPJMD Provinsi. Jadi RPJMD Provinsi harus lebih cepat selesai. Supaya ini dipastikan inline dengan RPJMN, lalu RPJMD Provinsi, lalu RPJMD Kabupaten/Kota,” tegasnya.
Adapun PR Pemkab Probolinggo menurutnya, Bupati dr Moh. Haris sangat jelas melakukan identifikasi apa-apa yang menjadi masalah yang harus segera dilakukan. Apakah untuk penurunan angka kematian ibu, angka kematian bayi, penurunan kemiskinan, dan peningkatan IPM, serta pertumbuhan ekonomi yang semakin tinggi. “Saya rasa sudah teridentifikasi dengan baik. Sekarang how to act, bagaimana cara mencapainya. Itu nanti ada di dalam RPJMD-nya,” harap Gubernur Khofifah. (*/hla/why)





Share to
 (lp).jpg)