Setelah Manasik Terakhir, 894 CJH Kabupaten Probolinggo Siap Diberangkatkan

Hilal Lahan Amrullah
Sunday, 11 May 2025 05:34 WIB

MANASIK: Sejumlah 894 CJH Kabupaten Probolinggo mengikuti bimbingan manasik haji massal bersama Bupati Probolinggo Gus dr. Mohammad Haris.
PROBOLINGGO, TADATODAYS.COM - Calon Jamaah Haji (CJH) Kabupaten Probolinggo di musim haji tahun ini berjumlah 894 orang. Mereka siap diberangkatkan setelah menjalani manasik haji terakhir di auditorium Kantor Bupati Probolinggo di Kraksaan, Sabtu (10/5/2025).
Total, 24 kali para CJH Kabupaten Probolinggo mengikuti manasik haji. Masing-masing 16 kali oleh kelompok bimbingan ibadah haji (KBIH), dan 8 kali digelar oleh Kantor Kementerian Agama Kabupaten Probolinggo.
"Banyak hal yang harus dipersiapkan. Ibadah haji bukan hanya ibadah fisik, tetapi juga fisik, mental, hati. Fisik harus kuat, harus bagus, harus dilatih. Biasanya CJH membiasakan jalan kaki, itu sangat luar biasa dan penting," Bupati Probolinggo Gus dr. Mohammad Haris.
Bupati Gus Haris menambahkan bahwa mental juga harus bagus, bahkan hati harus bersih. Karena begitu ada di Mekkah cobaanya luar biasa. ibadah haji berbeda dengan umroh. Prosesnya berbeda. CJH Kabupaten Probolinggo dijadwalkan berangkat pada Minggu (25/2025). Total yang diberangkatkan sejumlah 894. Laki-laki sejumlah 456 orang, perempuan 438.
Adapun pemberangkatan dari Kabupaten Probolinggo menuju Asrama Haji Sukolilo Surabaya dibagi enam titik. Hal tersebut dalam rangka menghindari terjadinya kemacetan akibat penumpukan massa pengantar CJH dari berbagai daerah.
Pertama Masjid Annur, Perumahan PJB Paiton khusus bagi CJH dari Kecamatan Paiton, Besuk, Kotaanyar, Pakuniran. Kemudian di Halaman Kantor Bupati Probolinggo khusus bagi CJH dari Kecamatan Kraksaan, Krejengan, Gading, Pajarakan.
"Karena halaman Masjid Agung Arraudloh Kraksaan masih belum memungkinkan. Tetapi insya Allah setelah renovasi nanti selesai, pulang haji semoga bisa dipakai semuanya termasuk Alun-alun, saya punya mimpi jamaah Haji berangkat dari alun-alun tidak dari Bentar," tegasnya.
Selanjutnya titik pemberangkatan berikutnya yaitu Masjid Besar Baiturrahman Maron, khusus CJH Kecamatan Maron, Tiris, Krucil. Berikutnya Masjid Merahendi Attin, Randupitu Gending khusus bagi CJH Kecamatan Gending, Banyuanyar, dan Dringu. Lalu Masjid Arrahman Leces bagi CJH Kecamatan Leces, Tegalsiwalan, Bantaran, Kuripan, Sumber.

Masjid Besar Arroyyan Tongas, khusus CJH Kecamatan Tongas, Wonomerto, Lumbang, Sukapura. Jadi sebagai wujud perhatian pemerintah maka layanan fasilitas akan disediakan oleh Pemerintah Kabupaten Probolinggo.
Diantaranya 20 unit bus pariwisata untuk mengantar CJH. Tiga unit truk kontainer untuk mengangkut barang CJH. Patwal untuk mengangkut CJH PJR Jawa Timur dua unit, Polres Probolinggo dua unit, dan Dishub Kabupaten Probolinggo dua unit. Ambulan berikut nakes sejumlah tiga unit. Terakhir enam orang petugas haji daerah untuk mendampingi CJH sebanyak empat orang.
Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Probolinggo Samsur menyampaikan para CJH telah melakukan serangkaian bimbingan manasik haji. Sehingga hal itu menandakan istitha'ah manasik haji sudah dimiliki para CJH.
"Apalagi yang masuk pada KBHU yang rata-rata 16 kali pertemuan, kemudian dimatangkan sesuai hak jamaah haji sebagai layanan pembinaan haji Kementerian Agama RI ada dua kali manasik haji tingkat Kabupaten Probolinggo, dan enam kali ditingkat KUA. Alhamdulillah tanggal 8 Mei, para CJH mengikuti praktek manasik haji di Miniatur Ka'bah Bentar," jelasnya.
Jumlah CJH Kabupaten Probolinggo sejumlah 894. Artinya terbagi dua kloter lebih. Planing awal pengeloteran ada di kloter 83, 84, dan 85. Seiring perjalanan kebijakan yang diambil Pemerintah Arab Saudi, tiga hari yang lalu, bahwa kebijakannya yaitu penetapan jamaah kloter Haris berdasarkan syarikah.
"Satu kloter satu syarikah. Maka kemudian ada perombakan pramanifest masing-masing kloter. CJH Kabupaten Probolinggo mayoritas ada di rawakmina, sebagian ada di Ranken, sebagian ada di jirdah, ada di MCBC dan di rehlah. Yang di luar rangken dan rawakmina, maka siap-siap bergabung dengan kloter yang lain," jelasnya.
Upaya Kantor Kemenag Kabupaten Probolinggo, karena ada pendampingan mahrom dan pendampingan lansia, penggabungan mahrom terpisah masyariknya. Misal suaminya di masyarik rawakmina, dan istri di Raken.
"Prinsip penempatan yang dilaksanakan Arab Saudi adalah berdasarkan masyarik. Artinya berpisah. Mohon. Doa restu yang suami istri pisah masyarik digabungkan menjadi satu kloter, Indonesia sangat berharap begitu," ungkapnya. (hla/why)

Share to
 (lp).jpg)