Soal Mematikan PJU, Hendy: Bentuk Rasa Sayang kepada Masyarakat

Andi Saputra
Andi Saputra

Sabtu, 10 Jul 2021 06:22 WIB

Soal Mematikan PJU, Hendy: Bentuk Rasa Sayang kepada Masyarakat

ASPIRASI: Bupati Jember Hendy Siswanto, ngobrol dengan salah satu pedagang saat pemberlakukan PPKM Darurat di malam hari.

JEMBER, TADATODAYS.COM - Tuai beragam kritikan dari masyarakat soal kebijakan pemadaman lampu Penerangan Jalan Umum (PJU), Bupati Jember Hendy Siswanto menyampaikan bahwa kebijakan tersebut merupakan bentuk rasa sayangnya kepada masyarakat.

Dikonfirmasi pada Jumat (9/7/2021), Hendy menjelaskan bahwa kebijakan itu diambil seiring meningkatnya kasus covid-19 di Jember. Salah satunya dengan menekan mobilitas warga keluar rumah saat malam hari. "Melalui pemadaman lampu PJU," ujar Hendy.

Lebih lanjut, Hendy menyadari bahwa kebijakan yang ia ambil memang ada yang suka dan tidak. Kendati demikian, masyarakat diminta untuk bersabar karena kebijakan ini hanya diterapkan hingga PPKM Darurat usai.

Selama PPKM Darurat berlangsung, Hendy mempersilahkan warganya yang ingin beraktifitas bisa dimulai pagi sampai jam 6 sore. "Di atas itu sudah masuk rumah masing masing," katanya.

Hendy menegaskan, dalam memutus mata rantai covid-19 tidak bisa hanya dipasrahkan kepada pemerintah. Masyarakat juga harus punya kesadaran yang sama untuk berperan bagi dirinya, dan lingkungan sekitar.

Karena jika semuanya patuh dan mengambil perannya masing masing, Hendy optimis covid-19 dapat dikurangi dan perekonomian bisa Kembali normal.

Terkait kerisauan warga terhadap ancaman kriminalitas yang meningkat menyusul pemadaman PJU, ia meminta agar masyarakat tak perlu takut. Ia memastikan, Pemkab Jember bersama Forkopimda siap menjaga keamanan bersama. (as/don)


Share to