Tolak Pembekuan Cabang, Ratusan Guru Geruduk Acara Ketum PB PGRI Unifah Rasyidi di Jember

Dwi Sugesti Megamuslimah
Dwi Sugesti Megamuslimah

Monday, 06 May 2024 06:07 WIB

Tolak Pembekuan Cabang, Ratusan Guru Geruduk Acara Ketum PB PGRI Unifah Rasyidi di Jember

PROTES: Ratusan anggota PGRI Cabang Jember saat menggelar aksi demonstrasi di depan hotel Aston.

JEMBER, TADATODAYS.COM - Ratusan massa guru yang tergabung dalam Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kabupaten Jember menggelar aksi demonstrasi di depan Hotel Aston, Minggu (5/5/2024). Mereka protes pembekuan PGRI cabang Jember secara sepihak.

Ratusan pendidik itu memblokade sepanjang Jalan Sentot Prawirodirjo. Aksi damai itu merupakan bentuk penolakan terhadap kehadiran ketua umum pengurus besar (PB) PGRI Unifah Rasyidi dan protes PGRI Jember terhadap adanya surat keputusan (SK) pembekuan PGRI cabang Jember secara sepihak.

Diketahui, tengah berlangsung acara bertajuk halal bihalal yang diselenggarakan oleh Pimpinan Perguruan Tinggi PGRI Se- Jawa Timur bersama Ketua Umum PB PGRI Unifah Rasyidi di Hotel tersebut.

Ketua PGRI Jember Supriyono menduga, turunnya SK tersebut merupakan imbas dari adanya konflik antar pengurus PB pusat yang tengah terjadi dualisme kepemimpinan. Di mana PB PGRI yang dipimpin Unifah Rasyidi dengan PB PGRI yang dipimpin oleh Teguh Sumarno tengah bersengketa di Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) Jakarta.

"Wong masih bersengketa kok hadir di sini. Selesaikan dulu masalah di pusat. Datang kok mau memecah belah dengan pembekuan pengurus cabang," tegasnya.

Surat yang dilayangkan ke PGRI Cabang Jember, lanjut Supriyono, tidak sesuai dengan AD/ART organisasi. "Seharusnya sebelum dilakukan pembekuan itu ada peringatan dulu, pembinaan dulu. Ini tidak, tiba-tiba dibekukan sehingga teman-teman cabang pun kaget," imbuhnya.

Dirinya mengungkapkan bahwa peserta yang sedang mengikuti halal bihalal bukan merupakan anggota pengurus PGRI Jember, melainkan pengurus bentukan Unifah Rasyidi.

"Ini adalah pengurus PB bentukan Unifah, yang bergabung dengan Universitas PGRI Argopuro (Unipar) Jember. Makanya kami tadi demo di Unipar, karena oknum di Unipar membangun konspirasi, katanya PGRI Jember tidak tunduk ke Unifah," urai Supriyono.

Lebih lanjut, Supriyono menegaskan bahwa sikap PGRI Jember juga sangat jelas, menunggu keputusan hukum dari PTUN terkait dualisme kepemimpinan yang terjadi di PB PGRI.

Menanggapi hal tersebut, Rektor Universitas PGRI Argopuro Jember Basuki Hadi Prayogo menyebut bahwa seluruh anggota PGRI dari tingkat ranting hingga pusat adalah saudara. Dalam acara hari ini, pihaknya hanya membantu lantaran dimintai tolong oleh PGRI Jawa Timur.

"Kalau ada saudara minta tolong, kami wajib untuk hador. Hari ini juga ini acara PGRI Jawa Timur bukan acara Unipar," katanya.

Basuki menegaskan bahwa acara hari ini murni acara halal-bihalal biasa tanpa ada tambahan agenda pelantikan seperti yang santer dibicarakan. Terkait tuduhan adanya oknum Universitas PGRI Argopuro yang terlibat dalam keluarnya surat pembekuan cabang PGRI Jember, dirinya akan menjalin komunikasi lanjutan dengan Supriyono selaku ketua PGRI cabang Jember.

"Masih akan kami lakukan komunikasi lebih lanjut dengan pihak pak Supriyano supaya jelas siapa oknum yang dimaksud tadi," tambahnya.

Sementara, ketua umum PB PGRI Unifah Rasyidi enggan berkomentar terkait aksi yang digelar PGRI cabang Jember hari ini. Dirinya mengaku hanya hadir sebagai tamu dalam acara halal bihalal kali ini.

"Saya disini hadir sebagai undangan," katanya singkat sembari meninggalkan sejumlah wartawan dan berlalu menuju aula acara halal bihalal.

Sejumlah wartawan pun dilarang masuk dan dihadang petugas saat hendak menyaksikan acara halal bihalal itu. "Hanya anggota PGRI yang boleh masuk," kata penjaga yang berdiri di dekat pintu masuk aula pertemuan. (dsm/why)


Share to