TPA Pakusari Overload, Gunungan Sampah Capai 26 Meter
Dwi Sugesti Megamuslimah
Thursday, 17 Oct 2024 19:11 WIB
JEMBER, TADATODAYS.COM - Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Pakusari, Jember, mengalami overload. Saat ini volume sampah mencapai lebih dari 7 juta ton. Gunungan sampah di lahan seluas 6,8 hektar tersebut mencapai ketinggian hampir 30 meter.
Koordinator Pengelolaan Sampah TPA Pakusari Mohammad Masbut mengatakan, dalam sehari pihaknya hanya mampu mengolah 3-7 ton sampah saja. Hal itu disebabkan oleh keterbatasan jumlah mesin pemilah sampah yang dimiliki TPA Pakusari. Padahal, produksi sampah Kabupaten Jember tercatat sebanyak 197 ton/hari.
"Alat itu sebenarnya baru ada sejak awal 2023 kemarin, alat itu mampu bekerja kapasitas maksimalnya bisa sampai 10 ton per hari. Tapi yang bisa kami kelola 5-7 ton karena kami bekerja 4-5 jam saja," katanya, Kamis (17/10/2024) sore.
Masbut menyatakan, sampah yang bisa diolah adalah sebatas ampah organik saja, sementara sisanya akan masuk ke dalam TPA. Jumlah ini, kata dia, seharusnya sampah yang masuk TPA semakin tahun semakin berkurang.
"Tetapi kondisi di Jember malah semakin meningkat. Hal ini disebabkan pengelolaan sampah di tingkat hulu masih belum optimal. Sehingga seluruh sampah langsung dibuang kesini," sambungnya.
Kondisi itu diperburuk dengan tidak layaknya armada pengangkut sampah yang dimiliki oleh TPA Pakusari. Diketahui, dua armada truk pengangkut sampah dalam kondisi memprihatinkan. Padahal, ada terdapat empat titik TPA yang harus dilayani.
Melihat hal tersebut, ketua Komisi C DPRD Jember, Ardi Pujo Prabowo memanggil kepala dinas lingkungan Hidup (DLH) Jember untuk mengetahuu lebih lanjut terkait masalah yang terjadi serta terkait serapan anggaran APBD 2024.
"Setelah hearing ternyata anggaran operasional DLH sudah habis yang untuk bulan November dan Desember 2024. Ditambah dua truknya kondisi tidak layak, ini sungguh memprihatinkan," ungkapnya.
Kondisi ini, kata dia, sangat tidak sesuai dengan yang pernah di sampaikan bupati Jember, Hendy Siswanto waktu itu. "Sempat menyoroti sampah tapi ternyata kondisi anggaran dilapangannya tidak bagus-bagus amat," lanjut politisi Gerindra itu.
Diketahui, anggaran APBD 2024 yang digelontorkan untuk DLH sebanyak Rp. 34 miliar. Sebanyak Rp. 20 miliar diantaranya diperuntukkan untuk menggaji pekerja ASN dan non-ASN.
Sementara, Kepala DLH Jember Sugiarto mengatakan bahwa luasan TPA yang dimiliki Pemkab Jember termasuk sempit ketimbang daerah-daerah lain. "Dengan luasan 7,8 ha itu tumpukan sampah kita mencapai 26 meter. Kalau tidak ditopang para relawan, Jember sudah darurat sampah mulai kemarin," tegasnya.
Terkait potensi kebakaran, kata dia, hal tersebut menjadi salah satu kewaspadaan lantaran angin disekitar gunungan sampah itu terbilang cukup kencang.
"Kita seperti menciptakan gumuk baru di TPA pakusari. Sedangkan TPA TPA lain yang kami punya berkisar hanya seluas 1,8 ha. Dengan jumlah penduduk 2,7 juta jiwa, TPA kita tidak memenuhi standart sama sekali," katanya. (dsm/why)
Share to