Tradisi Endhog-endhogan di Peringatan Maulud Nabi di Banyuwangi, Ini Maknanya

Untung Apriliyanto
Untung Apriliyanto

Thursday, 29 Oct 2020 22:04 WIB

Tradisi Endhog-endhogan di Peringatan Maulud Nabi di Banyuwangi, Ini Maknanya

SIMBOL: Warga Dusun Kunir, Desa/Kecamatan Singojuruh, Kabupaten Banyuwangi menggelar tradisi endhog-endhogan dalam setiap peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW. Tampak telur rebus yang dihias sebagai salah satu ritualnya.

BANYUWANGI, TADATODAYS.COM - Warga Dusun Kunir, Desa/Kecamatan Singojuruh, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur rutin menggelar tradisi endhog-ndhogan. Sebuah tradisi yang dilakukan dalam rangka memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW.

Tradisi itu juga dilakukan saat memperingati maulid nabi, Kamis (29/10/2020). Meski digelar di tengah pandemi Covid-19, warga tetap antusias. Mereka juga tetap patuh menerapkan protokol kesehatan (prokes).

Warga setempat menyebut, tradisi Endhog-ndhogan untuk memperingati hari kelahiran Nabi Muhammad SAW ini sudah dilakukan masyarakat suku osing Banyuwangi sejak ratusan tahun lalu. Dimulai antara tahun 1926 oleh Mbah Yai Abdullah Fakih dari Cemoro Songgon Banyuwangi.

Dalam ritualnya, ribuan telur dihias dalam potongan bambu kecil dan kemudian dibungkus dengan kertas warna-warni, hingga menyerupai bunga. Lalu ditancapkan di batang pohon pisang atau gedebog. Telur-telur itu lalu diarak keliling kampung. Biasanya satu gedebog berisi 80 telur.

“Tahun ini agak berbeda dengan tahun lalu. Jika tahun lalu banyak tamu dari kampung sebelah yang datang. Tapi, sekarang tidak boleh,” ungkap ketua panitia Maulid Nabi Muhammad SAW Mohammad Mahsun.

Selain itu, jika tahun lalu diarak keliling kampung dengan diiringi salawat, tahun ini hanya salawat di masjid saja. Ada filosofi yang terkandung dalam tradisi endhog-endhogan ini.

Telur sebagai simbol, terdiri dari tiga lapis. Yakni kulit, putih telur, dan kuning telur. Kulit telur diibaratkan sebagai lambang ke-Islaman sebagai identitas seorang muslim. Putih telur melambangkan keimanan.

“Sementara kuning telur melambangkan keihsanan, memasrahkan diri dan ikhlas dengan semua ketentuan Sang Pencipta alam semesta,” kata Mahsun. Kegiatan semacam ini akan terus digelar dalam peringatan maulid nabi. (ua/sp)


Share to