TWSL Ramai saat Lebaran, Raup Pendapatan Rp 23,5 Juta

Syarif Hidayatullah
Syarif Hidayatullah

Monday, 10 Jun 2019 21:14 WIB

TWSL Ramai saat Lebaran, Raup Pendapatan Rp 23,5 Juta

ALTERNATIF: Taman Wisata Studi Lingkungan milik Pemkot Probolinggo menjadi jujugan wisata bagi warga lokal.

PROBOLINGGO - Libur hari raya Idul Fitri, dimanfaatkan warga dalam dan luar Kota Probolinggo untuk berwisata ke Taman Wisata Studi Lingkungan (TWSL). Dalam kurun waktu 5 hari, yakni sejak 5-9 Juni, total ada 3.377 wisatawan yang berkunjung. Pengelola pun mendapat pemasukan Rp 23.512.000.

Dari pantauan tadatodays.com di lokasi wisata TWSL, Minggu (9/6), saat libur hari raya lonjakan dari pengunjung sangat meningkat dari hari-hari biasanya. Harga tiket sendiri tidak ada kenaikan. Tiket dewasa dipatok Rp 7.500 ribu dan anak-anak Rp 4.500. harga tiket itu belum termasuk biaya asuransi.

Ahmad, salah satu pengunjung asal Kota Probolinggo mengaku harga tiket yang dipatok terlalu mahal. Alasannya, fasilitas yang disuguhkan tidak seperti yang ia harapkan. “Di dalam itu hewannya sedikit. Fasilitas-fasiltas dan permainan anak juga minim,” katanya.

Santoso, salah satu penjaga tiket di TWSL mengatakan, berkurangnya hewan lantaran usianya sudah tua. “Hewan yang sudah tua, harus dikembalikan ke pusat. Sementara dari pusat belum ada penggantinya,” terangnya.

Namun, TWSL kini memiliki ikon baru yakni burung merak. Burung merak ini bisa dibilang sangat spesial. Pasalnya, burung tersebut merupakan milik Dimas Kanjeng Taat Pribadi, pemilik Padepokan Dimas Kanjeng Taat Pribadi yang terjerat kasus pembunuhan dan penipuan.

Burung merak itu diamankan sebagai barang bukti. Karena burung itu dilindungi negara, maka disita. Hingga kemudian, burung sitaan yang dilindungi itu diserahkan ke TWSL untuk dirawat agar bisa dinikmati pesonanya oleh pengunjung. (mm/sp)


Share to