Wamen Diktisaintek Kuliah Umum di IAD Kota Probolinggo Bahas Transformasi Pendidikan

Alvi Warda
Sunday, 18 May 2025 06:25 WIB

KULIAH UMUM: Wamen Diktisaintek Prof Fauzan saat memberi kuliah umum.
IAD Siap Tampung 2 Ribu Mahasiswa Tahun Ini
PROBOLINGGO, TADATODAYS.COM - Institut Ahmad Dahlan (IAD) Kota Probolinggo menggelar Kuliah Umum, bersama Wakil Menteri (Wamen) Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi Prof. Dr. Fauzan, pada Sabtu (17/5/2025) siang. Kuliah umum ini membahas soal transformasi pendidikan menuju Indonesia emas 2045.
SAMBUTAN: Rektor IAD Kota Probolinggo Dr Benny Prasetya saat memberi sambutan.
Ratusan mahasiswa IAD Kota Probolinggo fokus mendengarkan kuliah umum sekitar pukul 14.00 WIB itu. Rektor IAD Kota Probolinggo Dr Benny Prasetya turut memberikan sambutan sekaligus membuka acara. "Selamat datang kami ucapkan kepada Prof. Fauzan, kami harap ilmu yang didapatkan bisa bermanfaat bagi mahasiswa kami," katanya.
Ia juga menjelaskan di IAD Kota Probolinggo, hingga tahun 2025 sudah ada 1.500 lebih mahasiswa aktif. "Itu membuktikan kemajuan pesat yang diraih IAD, dan di tahun ajaran baru ini, kami siap menampung 2.000 mahasiswa," katanya.
KULIAH: Ratusan mahasiswa IAD Kota Probolinggo antusias mengikuti kuliah umum bersama Prof Fauzan.

Selanjutnya, Wamen Fauzan memberikan kuliah umum. Ia mengatakan agar tercapainya Generasi Indonesia Emas 2024 pendidikan harus spesifik. "Dunia sekarang ini banyak hal yang sudah spesifik, maka pendidikan juga harus begitu," ujarnya.
Menurut mantan Rektor Universitas Muhammadiyah Malang itu, berdasarkan research kurang dari 30 persen, prestasi akademik menjadi penyumbang keberhasilan anak. Selebihnya adalah soft skill atau kemampuan di luar akademik.
BERSAMA: Sesi foto bersama usai kuliah umum Wamen Diktisaintek Prof Fauzan di IAD Kota Probolinggo.
"Maka dari itu, wajib mahasiswa memiliki kemampuan atau skill di luar akademik. Karena itu akan membantu keberhasilanmu setelah lulus kuliah, dan itu pasti," ujarnya.
Ia menambahkan, mahasiswa zaman sekarang berbeda dengan mahasiswa generasi sebelumnya. "Anak-anak sekarang ini adalah anak-anak yang kritis, anak-anak yang juga gampang bosan. Maka kita, harus memiliki mata kuliah yang sesuai dan masuk untuk anak zaman sekarang. Kita harus memberikan ksempatan yang seluas-luasnya," ucapnya.
Peran Perguruan Tinggi sangat dibutuhkan untuk keterampilan mahasiswanya. "Kita harus meyakini bahwa mahasiswa yang kuliah itu dia telah memiliki kompetensi bawaan. Mungkin dia bisa ahli youtube, mungkin programmer atau lainnya," tuturnya. (*/alv/why)

Share to
 (lp).jpg)