Alami Hipotermia, Pemancing Tewas di Pendakian Argopuro

Hilal Lahan Amrullah
Hilal Lahan Amrullah

Wednesday, 12 Jun 2019 23:02 WIB

Alami Hipotermia, Pemancing Tewas di Pendakian Argopuro

EVAKUASI: Petugas dan masyarakat mengevakuasi jenazah Muhammad Rawi. Insert: foto Muhammad Rawi semasa hidup.

KRUCIL - Sungguh mengenaskan. Diduga akibat kedinginan atau terserang hipotermia, seorang pemancing bernama Muhammad Rawi, 42, warga Desa Andungsari, Kecamatan Tiris, Kabupaten Probolinggo, harus meregang nyawa. Rawi menghembuskan nafas terakhir di Blok Kopi 2, Perhutani, Desa Bermi, Kecamatan Krucil, Kabupaten Probolinggo, Rabu (12/6) sekitar pukul 09.00.

Sebelum meninggal dunia, korban juga mengalami kelelahan di perjalanan untuk memancing dan mendaki ke tempat wisata taman hidup.

Berdasar laporan nomor LP / 08 / VI / 2019 / Polsek tanggal 12 Juni 2019, kejadian itu bermula saat Rabu (12/6), pukul 05.00, Muhammad Rawi bersama dengan temannya berangkat menuju tempat wisata taman hidup Argopuro. Tujuannya adalah untuk mancing.

Sekitar pukul 09.00, di ketinggian 1700-1800 dpl, sebelum sampai di taman hidup, dada korban terasa sesak. Kemudian Muhammad Rawi meminta istirahat. Bahkan ia sempat dibuatkan api unggun. Badan korban pun terasa enakan. "Korban diajak pulang oleh temannya, tapi tidak mau," terang Kapolsek Krucil, AKP Dwi Sucahyo.

Selang beberapa saat, tiba-tiba badan Muhammad Rawi kejang-kejang. Sejumlah pendaki lain ikut membantu menolong korban. Namun, korban tidak tertolong dan meninggal dunia.

Kapolsek Krucil bersama kanit reskrim dan petugas Polsek Krucil, Forkopimka dan petugas kesehatan dari Puskesmas Krucil, serta kepala desa Bermi mendatangi lokasi.

Menurut keterangan dari petugas kesehatan Puskesmas Krucil, bahwa Muhammad Rawi mengalami hipotermia. Yaitu tidak kuat terhadap cuaca dingin. "Pihak keluarga korban membuat pernyataan tidak mau dilakukan otopsi. Mereka menyadari bahwa kejadian ini merupakan musibah," terangnya. (hla/sp)


Share to