Belasan Tahun, Warga Mayangan Keluhkan Genangan Air

Mochammad Angga
Mochammad Angga

Tuesday, 18 Jan 2022 16:36 WIB

Belasan Tahun, Warga Mayangan Keluhkan Genangan Air

GENANGAN: Genangan air di permukiman RT 04 RW 06 Kelurahan/Kecamatan Mayangan pada Selasa (18/1), sudah terjadi sejak Senin kemarin. Warga pun mengeluhkan kondisi tersebut, sebab terjadi saban turun hujan.

PROBOLINGGO, TADATODAYS.COM - Hujan yang mengguyur Kota Probolinggo pada Senin (17/1) sore kemarin, menggenangi sejumlah wilayah. Bahkan, di Kelurahah/Kecamatan Mayangan, genangan air hujan masih terjadi hingga Selasa (18/1). Kondisi itupun dikeluhkan warga.

Saleh, warga di RT 04 RW 06 Kelurahan/Kecamatan Mayangan mengeluhkan kondisi air hujan di lingkungannya yang belum surut sejak Senin kemarin. Keluhan itu diungkapkan saat Plt Camat Mayangan Mohammad Abbas, meninjau lokasi genangan pada Selasa, sekira pukul 10 pagi.

Saleh mengatakan, jika hujan turun dengan deras, lingkungannya pasti kebanjiran. Menurutnya, hal itu terjadi lantaran adanya penyumbatan pada gorong-gorong yang mengakibatkan tidak lancarnya aliran air. "Kalau sudah hujan deras pasti banjir, dan masuk ke dalam rumah," katanya.

Seleh menyebutkan, banjir ini sudah terjadi sejak belasan tahun silam.

Hal yang sama diungkapkan Fatima, tetangga Saleh. Fatimah merasa khawatir jika penyumbatan di gorong-gorong tak segera tertangani. Sebab, hal itu tidak hanya mengakibatkan genang di permukiman, tapi juga ada warga yang terserang demam berdarah.

Ia menyebut, saat ini sudah ada 10 KK yang terserang penyakit demam berdarah. "Saya berharap agar pemerintah bisa segera mencarikan solusi dan bisa membangun gorong gorong," kata Fatimah.

Sementara itu, Plt Camat Mayangan Mochammad Abbas menjelaskan, persoalan genangan air yang merendam rumah warga terjadi akibat gorong-gorong tersumbat. Menurutnya, hal itu terjadi pasca dibangunnya Jalan Lingkar Utara (JLU). “Gorong-gorong pembuangan air tersumbat karena ada pembangunan jalan (JLU, Red)," katanya.

Kendati demikian, Abbas mengaku akan segera berkoordinasi dengan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Perumahan dan Permukiman (PUPR Perkim) Kota Probolinggo, dan Balai Besar Jalan Nasional (BBJN). Pasalnya gorong-gorong itu masuk jalan nasional. "Diusahakan tahun ini ada perbaikan saluran dari Balai Besar. Sebab Pemkot tidak bisa melakukan perbaikan karena jalan masuk wewenang Balai Besar," tuturnya.

Sementara terkait koordinasi dengan Dinas PUPR-Perkim, Abbas menyebut karena di atas saluran di sebelah barat banyak berdiri bangunan yang juga jadi penyebab terjadinya sumbatan gorong-gorong. "Kami akan carikan solusi dengan melakukan penyedotan air menggunakan alcon. Sehingga genangan air bisa teratasi," ujarnya. (ang/don)


Share to