Dinkes Jember Lakukan Supervisi Obat Penyebab Gagal Ginjal

Iqbal Al Fardi
Iqbal Al Fardi

Monday, 24 Oct 2022 14:58 WIB

Dinkes Jember Lakukan Supervisi Obat Penyebab Gagal Ginjal

SUPERVISI: Dinkes Kabupaten Jember bersama petugas gabungan saat melakukan supervisi di apotek sekitar Jember.

JEMBER, TADATODAYS.COM - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Jember melakukan supervisi gabungan, pemantauan, dan pengawasan peredaran ketersediaan obat sirup di sarana pelayanan kefarmasian Jember, Senin (24/10/2022) siang. Ini dilakukan guna menjaga kondusivitas masyarakat terkait isu peredaran obat sirup yang dapat mengakibatkan gagal ginjal akut progresif atipikal.

Dalam supervisi ini, Dinkes Jember mengunjungi beberapa apotek. Sejumlah tititk tinjau yang dikunjungi ialah Apotek Della Farma Arjasa, Toko Obat Sumber Sehat dan Apotek Chrisnanda Kalisat, Apotek Mayang Sehat, Apotek Pakusari, serta apotek lain yang berada di Kecamatan Patrang, Sumbersari, Rambipuji, dan Kecamatan Balung.

Selain Dinkes, sejumlah instansi juga bergabung dalam supervisi tersebut. Beberapa instansi yang terlibat ialah Loka POM Jember, petugas Dinkes Jember, Sie Dokkes Polres Jember, Satpol PP Jember, dan Ikatan Apoteker Indonesia (IAI) Jember.

Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan (Kabid Yankes) Dinas Kesehatan Kabupaten Jember dr. Santi Indriasari mengatakan bahwa pihaknya berusaha untuk menjaga kondusivitas masyarakat terkait maraknya isu obat tersebut. “Kita perlu turun (sidak, red) untuk melihat kondisi di Jember seperti apa," jelasnya.

Terkait itu, dr. Santi menjelaskan bahwa petugas mengecek lima jenis obat yang mengandung Etilen Glikol (EG). “Mulai Termorex Sirup, Flurin DMP Sirup, Unibebi Cough Sirup, Unibebi Demam Sirup, hingga Unibebi Demam Drops,” rincinya.

Selain itu, pihaknya juga menanyakan apakah penjual sudah mengetahui tentang gagal ginjal akut progresif atipikal atau belum, indikasi adanya ketersediaan lima jenis obat tersebut, langkah antisipasi yang sudah dilakukan, serta sudahkah mengedukasi masyarakat tentang larangan penggunaan sirup itu. "Kami datang untuk memastikan agar obat-obat ini tak lagi diedarkan,” terangnya.

Dalam supervisi itu, sejumlah apotek sudah memisahkan dan tidak lagi mengedarkan obat tersebut. “Dengan demikian, masyarakat tak perlu khawatir dan bisa membeli obat lain yang boleh dikonsumsi,” katanya. (iaf/why)


Share to