Gagal Tawur, Pelajar SMKN 4 Probolinggo Dibawa ke Markas Polresta

Alvi Warda
Alvi Warda

Friday, 03 Feb 2023 16:26 WIB

Gagal Tawur, Pelajar SMKN 4 Probolinggo Dibawa ke Markas Polresta

DIMINTAI KETERANGAN: Sejumlah pelajar SMK Negeri 4 Kota Probolinggo saat dimintai keterangan oleh petugas Polres Probolinggo Kota.

PROBOLINGGO, TADATODAYS.COM - Sejumlah delapan pelajar SMK Negeri 4 Kota Probolinggo dibawa ke markas Polres Probolinggo Kota, pada Jumat (3/2/2023). Mereka dimintai keterangan terkait aksinya hendak menyerang pelajar SMA Negeri 3 (Smaga) Kota Probolinggo.

Para pelajar itu dijaring dari sekitaran Bundaran Gladak Serang (Glaser) sekitar pukul 11.30 WIB. Mayarakat sekitar Glaser mengadukan rencana penyerangan ini. Alhasil, aparat polresta mendatangi lokasi.

Setiba di lokasi didapati pelajar SMK Negeri 4 yang mengenakan kaos oblong dan celana pramuka. Mereka sudah pulang sekolah namun berkumpul di Bundaran Glaser untuk menuju Smaga.

Rencana tawur itu beruntung tidak sampai terjadi. Dengan membawa sepeda motornya, mereka diminta ke markas polresta.

Salah satu pelajar SMK Negeri 4, yang berinisial ASS, mengungkapkan alasan rencana penyerangannya itu. Pada Kamis (3/2/2023) lalu, beberapa pelajar Smaga memblayer sepeda motornya di jalan depan sekolah yang dikenal dengan SMK Pelayaran tersebut.

Menurut pelajar kelas 11 itu, mereka tidak mengerti alasan blayer dari pelajar Smaga. Namun, ia dan temannya hendak membalas blayeran tersebut. "Mau pulang sekolah kemarin itu, mondar mandir di jalan mereka," katanya pada tadatodays.com

Polresta masih mendalami penyebab pasti blayer-blayer tersebut. Nah, saat polresta melalukan patroli, tak hanya pelajar SMK Negeri 4, ada 10 pelajar SMK Negeri 2 ikut tertangkap. HAH, misalnya. Ia tertangkap di sekitar Jl. Mastrip saat membeli jajanan pinggir jalan.

Ia ketakutan saat meilhat polisi di depannya. Akhirnya, ia membelokkan sepeda motornya ke salah satu gang di Jl. Mastrip. Namun, polisi tetap membuntutinya. "Saya lihat polisi menghampiri, saya takut makanya kabur," Katanya. Namun, saat diperiksa HAH dan 9 temannya dinyatakan tidak terlibat.

Kapolres Probolinggo Kota AKBP Wadi Sa'bani menjelaskan, penyerangan ini masih menjadi penyelidikan. Yang pasti, polresta mendapat aduan dari masyarakat bahwa akan ada rencana tawuran. "Kami menghimbau agar masyarakat bisa bekerja sama menjelankan keamanan dan ketertiban lingkungan Kota Probolinggo," ujarnya. (alv/why)


Share to