Gunung Semeru Erupsi serta Awan Panas Guguran

Alvi Warda
Alvi Warda

Sunday, 04 Dec 2022 16:44 WIB

Gunung Semeru Erupsi serta Awan Panas Guguran

ERUPSI: Kondisi terkini Gunung Semeru yang bererupsi dan mengeluarkan Awan Panas Guguran. (foto:magma Indonesia)

LUMAJANG, TADATODAYS.COM - Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang kembali bererupsi pada Minggu (4/11/2022), setelah setahun lalu mengalami erupsi besar. Badan Geologi pada Kementerian ESDM Republik Indonesia menyatakan, erupsi Gunungapi Semeru dengan ketinggian 3676 mdpl ini disertai Awan Panas Guguran (APG).

Kabar erupsi semeru ini sudah beredar di media sosial. Seperti yang terunggah di facebook. Beberapa pemukiman warga sudah dipenuhi dengan abu vulkanik dan langit mulai berwarna abu-abu.

Sementara berdasarkan Press Release Badan Geologi per 4 Desember 2022, Gunung Semeru diesbutkan mengeluarkan APG mulai dari pukul 02.46 WIB hingga pukul 06.00 WIB. Tinggi kolom erupsi pada gunung yang terletak di Kabupaten Lumajang ini mencapai 1500 Meter.

Sumber APG tersebut berasal dari tumpukan material di ujung lidah lava, yang berada sekitar 800 meter dari puncak atau Kawah Jonggring Seloko. Sementara, jarak APG dari puncak hingga Besuk Kobokan mencapai 7 KM.

Aktivitas gempa juga terekam selama Gunung Semeru mengeluarkan APG. Sebanyak 8 kali gempa letusan dan 1 gempa APG yang berlangsung hingga pukul 6.00 WIB. Menurut Badan Geologi, aktivitas ini menunjukkan erupsi dan APG Gunung Semeru tergolong masih sangat tinggi.

Selain itu, pemantauan dari Badan Geologi juga menunjukkan terjadinya peningkatan tekanan yang berpotensi suplai magma ke kantong magma maupun ke permukaan. Disebutkan, pemantauan area panas atau hotspot menunjukkan peningkatan adanya anomali thermal menjadi 15 Mw di sekitar are kawah yang mengindikasikan masih adanya tumpukan material panas pada kawa Gunung Semeru.

Akibatnya, hingga pukul 6.00 WIB tingkat aktivitas Gunung Semeru masih berada di level III atau siaga.

Badan Geologi juga mengeluarkan rekomendasi untuk masyarakat setempat. Mereka menghimbau, supaya masyarakat tidak melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan. Jaraknya 13 KM dari puncak atau pusat erupsi. Dari titik jarak   ini, masyarakat juga diminta tidak melakukan aktivitas apapun hingga jarak 500 M.

Badan Geologi juga mencatat daerah yang waspada akan erupsi ini. Terutama di sepanjang sungai yang berpotensi menjadi aliran lahar yang menuju ke beberapa titik. Seperti Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar dan Besuk Sat. (alv/why)


Share to