Ini Dia Sandal Gambas Karya Tiga Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Jember
Andi Saputra
Friday, 29 Sep 2023 16:56 WIB
JEMBER, TADATODAYS.COM - Nyaman, ringan, dan murah, bisa saja menjadi faktor utama bagi banyak orang untuk memilih sandal jepit sebagai alas kaki favorit. Tapi bagaimana kalau sandal jepitnya ramah lingkungan sekaligus modis? Tentu akan menjadi nilai tambah bukan.
Sandal ramah lingkungan dengan model kekinian berhasil diwujudkan oleh tiga mahasiswa Program Studi Manajemen Universitas Muhammadiyah Jember (Unmuh Jember). Mereka adalah Lala Rizky Hari Shafira, Desta Intan Permata Sari dan Atika Firmanda Akmalia.
Ketiga mahasiswa itu berhasil membuat sandal ramah lingkungan berbahan dasar gambas atau oyong atau potulo/petulo. Ini sejenis tanaman sayuran buah yang termasuk dalam famili Cucurbitaceae atau suku labu-labuan. Produk itu kemudian diberi nama “Sandal Spoloof”.
PRODUKSI: Proses produksi sandal gambas.
Atas kreativitasnya, itu mereka meraih hibah Program Pembinaan Mahasiswa Wirausaha (P2MW) untuk mengembangkan produk. Sebuah program penguatan ekosistem kewirausahaan di Perguruan Tinggi berupa pembinaan, pendampingan serta pelatihan (coaching) dari Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan, Ditjen Diktiristek, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi.
Lala Rizky Hari Shafira selaku ketua kelompok mengatakan, sebenarnya sandal buatnya itu, telah dimulai sejak tahun 2022 lalu. Mulanya, kata dia, pembuatan sandal berbahan dasar gambas kering merupakan usaha pribadinya di Bondowoso.
Setelah program P2Mw dibuka oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi barulaH ia mengajak dua temannya untuk melakukan riset lebih lanjut dan memperbaiki desain produknya. Hasilnya cukup positif karena produk buatanya meraih hibah dari program tersebut.
Lala mengatakan, produknya ia banderol dengan harga yang terjangkau. Sekitar Rp 10 - 45 ribu saja. Biasanya, kata Lala, ia menjual produknya dalam bentuk paket. Dimana di dalam paket berisi sandal, penggosok punggung dan spon mandi, pencuci piring yang juga berbahan gambas kering dengan harga Rp 85 ribu.
Jika dibanding sandal dengan bahan lain, ia memastikan sandal buatannya memiliki keunggulan lain, yakni ramah lingkungan dan tetap modis. Tersedia pula berbagai warna dan model yang halus dikulit kaki. “Sandal ini eco-friendly dan modelnya banyak,” kata dia.
Mahasiswa semester 7 itu mengatakan, motif awal membuat sandal Spoloof karena ingin membantu petani gambas dengan membeli gambas tua yang dikeringkan dengan harga lebih tinggi daripada harga pasar.
SANDAL GAMBAS: Produk sandal gambas yang dilahirkan tiga mahasiswa Prodi Manajemen Unmuh Jember Lala Rizky Hari Shafira, Desta Intan Permata Sari dan Atika Firmanda Akmalia.
Selain itu, mereka berharap dapat membuka peluang pekerjaan bagi pengangguran di sekitar lokasi produksi dengan melakukan produksi massal dengan memanfaatkan tren fashion yang sedang berkembang di Indonesia. “Saya pengen banget buka lapangan pekerjaan untuk warga sekitar saya,” katanya.
Terkait cara membuat sandal Spoloof sendiri ia membagikan cara singkat. Dimulai dengan mengeringkan gambas tua hingga berwarna coklat. Lalu kulit gambas dikupas, dibelah menjadi dua bagian, dipipihkan dengan alat, dipotong sesuai pola, dijahit dengan kain anduk dan spon alas sandal. Setelah dirapikan dan diberi warna, barulah diberi label sebelum siap dipasarkan.
Bagi anda yang tertarik pada produk sandal ramah lingkungan tersebut, anda dapat langsung datang ke rumah produksinya di Bondowoso tepatnya di Jalan A. Yani, Koramil Kota Gang A No. 41, atau melalui media sosial Instagram di alamat @spons_loofah01 atau WhatsApp di nomor 085856249513. “Produk kami juga ada di e-commerce seperti Shopee dengan nama Spoloof,” katanya. (as/why)
Share to