Kapal Tunu Pratama Jaya Tenggelam di Selat Bali setelah Kebocoran di Ruang Mesin

Mohamad Abdul Aziz
Mohamad Abdul Aziz

Thursday, 03 Jul 2025 11:50 WIB

Kapal Tunu Pratama Jaya Tenggelam di Selat Bali setelah Kebocoran di Ruang Mesin

KETERANGAN: Kepala SAR Surabaya Nanang Sigit saat memberikan keterangan kepada sejumlah awak media, Kamis (3/7/2025) siang.

BANYUWANGI, TADATODAYS.COM - Kapal Motor Penumpang (KMP) Tunu Pratama Jaya tenggelam di Selat Bali, Rabu (2/7/2025) pukul 23.20 WIB atau Kamis (3/7/2025) pukul 00.16 WITA karena mengalami kebocoran di ruang mesin. Setelah kebocoran di ruang mesin, terjadi black out hingga kapal yang mengangkut 53 penumpang, 12 kru dan 22 kendaraan itu terbalik hingga hanyut ke arah selatan perairan Gilimanuk, Bali. 

Berdasarkan informasi dari area Dermaga LCM Gilimanuk, peristiwa terjadi pada pukul 00.16 WITA. Saat itu KMP Tunu Pratama Jaya berlayar dari Pelabuhan Ketapang Banyuwangi menuju Gilimanuk Bali. Dalam komunikasi radio di channel 17, terdengar permintaan tolong dari kru kapal terkait kebocoran di ruang mesin.

Tiga menit kemudian, pukul 00.19 WITA, kapal mengalami blackout. Semua sistem listrik dan mesin mati total yang memperburuk situasi. Pada pukul 00.22 WITA, informasi lanjutan menyebutkan bahwa kapal telah terbalik dan hanyut ke arah selatan. Posisi terakhir kapal tercatat di koordinat -08°09.371', 114°25.1569'.

Sampai Kamis pukul 11.00 WIB, jumlah penumpang yang telah ditemukan mencapai 35 orang. Sejumlah 31 orang selamat dan 4 orang meninggal dunia. Korban meninggal dunia dievakuasi ke RSUD Jembrana, Bali. Sedangkan korban selamat sedang didata di Pelabuhan ASDP Gilimanuk.

Kepala Kantor SAR Surabaya Nanang Sigit menyatakan bahwa posisi pasti kapal masih belum bisa dipastikan. Namun, tim SAR gabungan telah melakukan pencarian intensif hingga 3 mil dari lokasi terakhir kapal terdeteksi.

“Hari ini kami fokuskan mencari penumpang yang terdampar maupun yang masih berada di permukaan laut,” jelas Nanang. Menurutnya, jika hingga hari ini belum seluruh penumpang ditemukan, maka area pencarian akan diperluas.

Sementara, penyebab pasti kebocoran ruang mesin yang memicu insiden ini masih dalam proses investigasi oleh otoritas pelabuhan dan pihak terkait. (azi/why)


Share to