Kisah Toni, Korban KMP Tunu Pratama Jaya: 5 Jam Mengapung sambil Memeluk Jasad Sang Ayah

Mohamad Abdul Aziz
Sabtu, 05 Jul 2025 12:45 WIB

DUKA: Rumah duka Eko Satriyo (51) di jalan dijalan Argopuro, Lingkungan Sukowidi, Kelurahan Klatak, Kalipuro, Banyuwangi, Sabtu (5/7/2025).
BANYUWANGI, TADATODAYS.COM - Tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya di Selat Bali, Rabu (2/7/2025) malam, menyisakan kisah-kisah mengharukan. Salah satunya adalah kisah Eko Toniansyah (17) yang berhasil lolos dari cengkraman maut, tetapi tidak dengan ayahnya, Eko Satriyo (51).
Eko Satriyo adalah seorang sopir truk asal Kelurahan Klatak, Banyuwangi. Ia menjadi salah satu korban meninggal dunia. Sedangkan sang anak, Eko Toniansyah, selamat usai berjam-jam terombang-ambing di laut sambil memeluk jasad ayahnya.
Toni, sapaan Eko Toniansyah, bersama ayahnya tengah membawa material semen menuju Singaraja, Bali. Menurut pengakuan Toni kepada ibunya, Misatun Altuniyah (44), mereka sempat berdiri di dek kapal sambil mengenakan pelampung sebelum gelombang tinggi menghantam kapal.
“Kata anak saya, kapal tiba-tiba miring dihantam ombak besar, lalu dalam hitungan menit ombak kembali menghantam hingga kapal tenggelam,” ujar Misatun saat ditemui di rumah duka di jalan Argopuro, Lingkungan Sukowidi, Kelurahan Klatak, Kalipuro, Banyuwangi, Sabtu (5/7/2025).
Menurut cerita Toni, ia dan ayahnya sempat terseret ke dalam laut selama sekitar 20 detik. Saat berhasil muncul ke permukaan, sang ayah sudah dalam kondisi tak bernyawa. Meski demikian, Toni memilih bertahan sambil terus memegang jasad ayahnya.
Toni dan ayahnya akhirnya ditemukan oleh nelayan pada pukul 05.30 WIB, setelah terapung di laut sejak tengah malam. “Saat kembali ke permukaan, suami saya sudah meninggal, tapi anak saya selamat,” ujar Misatun sambil menahan tangis.

Kisah Toni menjadi sorotan karena keberaniannya bertahan di tengah laut dalam kondisi traumatis dan penuh duka. Misatun juga mengungkap bahwa sebelum keberangkatan, suaminya sempat mengirim pesan penuh kasih sayang. “Terakhir suami saya minta maaf dan peluk saya lewat pesan. Saya tidak menyangka itu pesan terakhirnya,” ucapnya lirih.
Eko Satriyo dikenal sebagai sosok suami dan ayah yang pekerja keras dan penyayang. Ia bekerja sebagai sopir truk tronton. Sedangkan Toni terhitung baru sebulan ini ikut membantu sebagai kernet.
Seperti diberitakan, Kapal Motor Penumpang (KMP) Tunu Pratama Jaya tenggelam saat menyeberang dari Pelabuhan Ketapang Banyuwangi menuju Gilimanuk Bali. Kapal dengan 53 penumpang, 12 kru kapal, dan 22 kendaraan itu berangkat dari Pelabuhan Ketapang Rabu (2/7/2025) pukul 22.56 WIB.
Namun, pada pukul 23.20 WIB, kapal mulai mengalami gangguan yaitu kebocoran dan hantaman ombak. Sekitar pukul 23.35 WIB, kapal dinyatakan tenggelam oleh petugas jaga Syahbandar.
Sampai pencarian hari kedua, Jumat (4/7/2025), total korban yang telah berhasil dievakuasi sebanyak 36 orang, terdiri dari 30 orang selamat dan 6 orang meninggal dunia. Dari 30 korban selamat, 21 di antaranya merupakan warga Pulau Jawa, sedangkan 9 lainnya berasal dari Bali. (azi/why)

Share to
 (lp).jpg)