KULINER KHAS: Lumpia Basah Kota Pasuruan mempunyai ciri khas dari segi bahannya. Yakni dominan wortel dan daun bawang. Hingga saat ini, jajanan lawas ini masih digemari pecinta kuliner.

PASURUAN - Kota Pasuruan banyak memiliki warisan kuliner zaman dulu yang masih bertahan hingga saat ini. Salah satunya lumpiah basah. Kue yang identik dengan bentuk lonjong ini, sudah ada sejak tahun 1970-an. Hingga kini, lumpia masih mudah ditemui di pasar tradisional maupun toko kue.

Secara fisik, hampir tidak ada perubahan berarti antara lumpia dulu dengan sekarang. Termasuk segi pemasarannya, masih konvensional. Namun, bukan berarti jajanan pasar ini sepi peminat. Masih digemarinya lumpia basah asal kota santri ini, karena memang mempertahankan cita rasa bahan dan bumbunya.

Salah satu yang menjadi resep wajib lumpia basah Kota Pasuruan, adalah menggunakan bahan dasar wortel dan daun bawang.  Hal itu diamini salah satu pembuat kue lumpia basah asal Gadingrejo, Munir. “Masih pakai wortel dan daun bawang. Cita arasa ini yang dipertahankan,” katanya.

Meski, penjualan tidak banyak seperti dalu, jajanan ini tetap saja diminati. Bahkan, jika hari-hari besar seperti tahun baru, maupun musim haji, penjualan lumpia bisa mencapai 500-750 paket per hari.

Munir mengaku, menjual kue lumpia basah cukup mudah. Apalagi, ia sudah berpengalaman sejak menjadi pedagang asongan. “Saya dapat ilmu ini dari tetangga yang memang banyak menekuni bisnis ini, jadi gampang buatnya,” terangnya. Kue bikinannya dijajakan di bus maupun terminal.

Hal senada disampaikan Ghufron, pembuat kue lumpia lainnya. Sama halnya Munir, kue bikinannya juga dijajakan di bus kota maupun terminal. “Rutinnya di lokasi itu. Kalau ramainya pas hari-hari besar atau saat musim haji,” katanya.

Kue lumpia basah milik dua pedagang tadi dikemas dengan plastik ukuran seperempat kilogram. Satu plastiknya diisi dua kue lumpia. Dan di dalam dikasih dua daun bawang dan cabai. (mm/sp)