Normalisasi Manual dan Aspal Dingin Jadi Solusi Sementara Kerusakan Jalan Kaliurang Jember

Dwi Sugesti Megamuslimah
Dwi Sugesti Megamuslimah

Thursday, 23 Jan 2025 14:19 WIB

Normalisasi Manual dan Aspal Dingin Jadi Solusi Sementara Kerusakan Jalan Kaliurang Jember

MANUAL: Ruas jalan Kaliurang Jember yang diuruk menggunakan material aspal dingin. (foto: istimewa)

JEMBER, TADATODAYS.COM - Kerusakan di beberapa ruas jalan di Jember setelah diterjang banjir beberapa waktu lalu, mulai diperbaiki. Salah satunya adalah Jalan Kaliurang. Kamis (23/1/2025) siang, sisi jalan tersebut terlihat diberi karung berisi material.

Anggota Komisi C DPRD Jember David Handoko Seto mengaku bahwa perbaikan tersebut merupakan tindak lanjut yang telah disampaikan kepada PU Bina Marga Provinsi terkait spot-spot rawan yang membahayakan masyarakat.

"Kami paham bahwa kalau bicara anggaran hari ini, OPD mana pun juga masih kesulitan. Tapi tetap kami upayakan, karena ini menyangkut keselamatan masyarakat. Saya minta ditangani segera, walaupun sifatnya sementara. Setidaknya itu bisa menenangkan mereka," katanya saat dikonfirmasi di kantornya.

Lebih lanjut, kata dia, dengan adanya temuan banjir kemarin, pihaknya mengevaluasi bahwa titik tersebut membutuhkan normalisasi saluran. "Hari ini normalisasi secara manual dilakukan oleh PU Bina Marga di Jalan Kaliurang karena alat berat tidak bisa masuk ke lokasi," sambung Sekretaris Komisi C itu.

Material yang digunakan untuk menguruk jalan adalah aspal dingin, yang apabila dilindas akan semakin padat. Namun demikian, karena kondisi jalan masih membahayakan truk-truk besar yang melintas, David meminta adanya pagar pembatas, mengingat wilayah tersebut merupakan jalur lalu lintas padat.

Setidaknya, titik kerusakan di Jalan Kaliurang terlihat selebar ukuran jalan, yaitu sekitar delapan meter. "Di sana juga ada sekolah, jadi memang area ini merupakan lalu lintas padat. Kami minta agar tetap diberi pagar pembatas supaya tidak ada truk-truk besar yang membahayakan," ungkapnya.

David juga meminta PU Bina Marga dan Sumber Daya Air (SDA) untuk mengubah konstruksi gorong-gorong di daerah sekitar. "Karena di bawah gorong-gorong mungkin banyak sampah yang menyangkut, mungkin nanti kami minta sedikit lebih tinggi posisinya," jelasnya.

Selain melakukan pengurukan, pihaknya juga melakukan pengerukan secara manual karena terjadi pendangkalan di sepanjang saluran air Jalan Kaliurang-Mastrip hingga Sungai Antirogo. (dsm/why)


Share to