Ojol di Jember Gelar Demo Bakar Ban, Tuntut Keadilan Tarif, Wabup Nyatakan Dukungan

Dwi Sugesti Megamuslimah
Dwi Sugesti Megamuslimah

Tuesday, 20 May 2025 15:57 WIB

Ojol di Jember Gelar Demo Bakar Ban, Tuntut Keadilan Tarif, Wabup Nyatakan Dukungan

BARA: Driver ojol yang tergabung dalam FKJOB Jember saat menggelar aksi demo sambil membakar ban di depan kantor Pemkab Jember.

JEMBER, TADATODAYS.COM - Aksi demo ojek online pada Selasa (20/5/2025) tidak hanya terjadi di Jakarta. Ratusan driver ojek online (ojol) yang tergabung dalam Forum Komunitas Jember Online Bersatu (FKJOB) Jember, juga melancarkan aksi demo di depan kantor Pemkab Jember, Selasa pagi. 

Koordinator FKJOB Jember Dedi Novianto mengatakan, aksi ini untuk menuntut keadilan tarif dan perlindungan hukum bagi driver. Terlebih, mereka mengaku sudah terlalu lama tertekan oleh sistem aplikator yang dinilai tidak adil.

Sejak ojek online masuk Jember pada 2016, kata dia, belum ada penyesuaian tarif meski harga BBM dan kebutuhan hidup terus naik. “Tarif tetap sejak awal, tapi biaya hidup naik. Dari tarif Rp10 ribu, driver hanya terima Rp6 ribuan karena potongan aplikator bisa sampai 40 persen. Ini sangat memberatkan,” tegasnya.

DEMO: Ratusan driver ojol yang menggelar aksi demo di depan kantor Pemkab Jember.

Dalam aksinya, FKJOB membawa empat tuntutan utama yang telah disuarakan secara nasional:

1. Penyesuaian tarif jasa ojek online (R2)

2. Regulasi dan perlindungan hukum bagi kurir online

3. Tarif bersih untuk angkutan sewa khusus (taksi online)

4 Payung hukum yang jelas untuk transportasi online

PENGAMANAN: Aksi ratusan driver ojol di depan kantor Pemkab Jember mendapat pengamanan ketat. 

Aksi sempat berlangsung panas setelah massa membakar ban bekas sebagai simbol protes terhadap ketidakadilan yang mereka rasakan. Asap hitam terlihat mengepul di halaman kantor pemkab. 

Lebih lanjut, setelah aksi ini, FKJOB Jember akan bergabung dengan jaringan nasional driver online untuk menyampaikan tuntutan ke Kementerian Perhubungan dan Kominfo di Jakarta. “Ini bukan hanya perjuangan teman-teman Jember, tapi perjuangan seluruh driver online di Indonesia,” tegas Dedi.

Massa ojol kemudian ditemui langsung oleh Wakil Bupati Jember Djoko Susanto. Di hadapan demonstran, Djoko menyatakan dukungannya terhadap aspirasi para driver. “Jangan sampai teman-teman driver berangkat kerja dari rumah tanpa bisa membawa penghasilan pulang. Itu tidak manusiawi,” ujarnya.

Ia menegaskan bahwa pembagian hasil antara aplikator dan driver perlu dievaluasi. Menurutnya, jika dikelola secara adil, transportasi online bisa menjadi solusi transportasi publik di Jember.

“Transportasi online bisa menjadi pilihan utama masyarakat, sekaligus mengurangi beban kendaraan pribadi jika ekosistemnya sehat,” sambung lelaki yang akrab disapa Pak Djos itu.

Djoko berharap aspirasi para driver bisa mendorong lahirnya regulasi nasional yang mengatur dengan jelas status dan perlindungan hukum bagi para pekerja transportasi daring. "Hal ini sebagai bahan evaluasi serta akan kami sampaikan aspirasi kawan-kawan ke pemerintah pusat," katanya. (dsm/why)


Share to