Paving Akses Masuk Pantai Permata Masih Bergelombang

Alvi Warda
Alvi Warda

Tuesday, 27 Dec 2022 20:06 WIB

Paving Akses Masuk Pantai Permata Masih Bergelombang

AKSES PERMATA: Komisi III DPRD Kota Probolinggo sidak proyek paving di akses masuk Pantai Permata.

PROBOLINGGO, TADATODAYS.COM - Sejak November 2022, akses jalan menuju Pantai Permata, Kelurahan Pilang, Kota Probolinggo ditutup. Sebab, ada pengerjaan paving untuk mempermudah akses jalan yang ditarget selesai 28 Desember 2022. Namun, paving itu masih bergelombang.

Akses masuk Pantai Permata berlokasi di Jalur Lingkar Utara (JLU) Kelurahan Pilang. Pintu akses pinggir JLU masih diberi plang tutup. Terlihat, ada pengerjaan paving yang masih belum rampung. Paving itu dinilai belum bisa diserahkan.

Hal ini diketahui saat Komisi III DPRD Kota Probolinggo melakukan inspeksi mendadak (sidak) pada Selasa (27/12/2022). Dimana, mereka menilai paving itu tidak seperti yang diharapkan.

Proyek pengerjaan paving yang menggunakan pos APBD 2022 Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang (PUPR) Kota Probolinggo ini disebut tidak layak. Dananya sebesar Rp 479 juta lebih, dikerjakan oleh CV. Tirta Samudera asal Blitar.

Panjang paving itu sekitar 685 meter. Selasa itu, masih ada pengerjaan oleh rekanan. Seperti halnya pemerataan pasir di sela-sela paving.

Sekretaris Komisi III Eko Purwanto mengatakan ada beberapa yang menjadi perhatiannya. Rekanan seharusnya tidak menggunakan pasir garuk untuk melakukan pemerataan paving.

Ia menjelaskan, meski untuk pemerataan bahan pasir yang digunakan harus yang berkualitas. Eko mencontohkan seperti pasir Lumajang. “Kita sudah buka dan lihat itu ternyata pasir garuk,” ujarnya.

Eko khawatir apabila ada kendaraan yang tonasenya berat, bisa membuat paving tersebut ambruk. Terlebih saat ia mencoba menginjak bahu paving, semennya hancur. “Saran kami diperbaiki lagi,” ujarnya.

Selain Eko, Robit Riyanto juga menyampaikan yang menjadi temuannya. Ia mengatakan, paving itu masih berlubang. “Mungkin asal pasang,” ucap anggota Komisi III itu.

Menurutnya, Dinas PUPR jangan dulu menyerahkan pengerjaan proyek paving ini. Harus ada perbaikan lebih. Ia menyayangkan besaran dana yang menurutnya menggunakan uang rakyat kota Probolinggo.

Robit menyarankan sisi samping atau bahu paving supaya diberikan penahan. Ia khawatir pengguna paving bisa jatuh ke samping. “Paving ini setahun dua tahun kemudian takutnya longsor, pengguna bisa jatuh ke samping. Apalagi ini sungai kan di samping,” katanya.

Sementara Kepala Dinas PUPR Setyorini Sayekti mengatakan, memang penggunaan pasir dipadukan dengan pasir garuk. Sebab menyesuaikan dengan tanah di lokasi. “Ini memang hasil diskusi dengan rekanan,” ucapnya melalui pesan singkat. (alv/why)


Share to