Perhitungan Ini yang Membuat Pemkot Probolinggo Membatalkan Sewa 8 Mobdin Listrik

Amelia Subandi
Sabtu, 02 Aug 2025 17:59 WIB

Paripurna penetapan keputusan DPRD atas Raperda P-APBD 2025, Pemkot Probolinggo putuskan sewa mobil beralih sistem beli.
PROBOLINGGO, TADATODAYS.COM - Setelah melakukan pengkajian ulang, Pemkot Probolinggo menyatakan membatalkan rencana sewa 8 mobil listrik untuk kendaraan dinas wali kota, wakil wali kota, sekda, dan 5 pejabat. Sebab, hasil kaji ulang menunjukkan bahwa pengadaan 8 unit mobil dinas listrik dalam durasi panjang, jatuhnya lebih mahal dibanding beli.
Berikut ini rincian hasil kajian yang telah dilakukan Pemkot Probolinggo. Pemkot membandingkan simulasi perhitungan biaya sewa 8 mobil listrik sesuai spesifikasi yang dikehendaki selama 2025 – 2029 (5 + 48 bulan), dengan sistem beli tunai.
Diketahui, Pemkot Probolinggo berencana menyewa 8 mobil listrik, yaitu BYD Denza D9 Advanced 2025 (1 unit) untuk wali kota, Wuling New Cloud EV 460 Km 2025 (1 unit) untuk wakil wali kota, Wuling Almaz Hybrid DHT 2025 (1 unit) untuk sekda, dan Wuling Binguo EV AC/DC 410 Km 2025 (5 unit) untuk kepala dinas.
Jika menggunakan sistem sewa, 8 mobil listrik tersebut ditarif Rp 167.388.000 per bulannya. Biaya sewa ini berlaku untuk kelipatannya. Maka, bila Pemkot Probolinggo hendak sewa 8 mobil listrik sejak Agustus 2025 ini sampai 4 tahun ke depan (5 + 48 bulan), muncul biaya sewa total sebesar Rp 8.871.564.000.
Keuntungan dari sistem sewa ini, Pemkot Probolinggo tidak memerlukan lagi mengeluarkan biaya perawatan. Sebab, perawatan 8 mobil listrik tersebut menjadi tanggung jawab penyedia jasa.

Lalu sebagai pembanding, Pemkot Probolinggo menghitung anggaran total yang harus dikeluarkan jika pengadaan 8 mobil dinas listrik menggunakan system beli tunai. Diperoleh perhitungan berikut ini.
Berdasar harga on the road (OTR) area Surabaya, mobil listrik BYD Denza D9 Advanced 2025 yang bakal diperuntukkan wali kota, harganya Rp 995.000.000 per unit. Mobil listrik Wuling New Cloud EV 460 yang bakal diperuntukkan wakil wali kota, harganya Rp 446.000.000 per unit.
Berikutnya, mobil Wuling Almaz Hybrid DHT 2025 yang bakal diperuntukkan sekda, harganya 481.300.000 per unit. Sedangkan mobil listrik Wuling Binguo EV AC/DC 410 yang akan diperuntukkan 5 kepala dinas, harganya Rp 355.000.000 per unit, atau total Rp 1.775.000.000 untuk 5 unit.
Jadi, jika pengadaan 8 mobil listrik itu dilakukan dengan sistem beli tunai, Pemkot Probolinggo cukup merogoh anggaran total Rp 3.697.300.000. Maka, dibandingkan dengan biaya sewa untuk 5 tahun (5 + 48 bulan) sebesar Rp 8.871.564.000, membeli tunai 8 mobil listrik itu bisa menghemat anggaran sampai Rp 5.174.264.000.
Memang, dengan beli tunai, Pemkot Probolinggo masih punya beban mengeluarkan biaya perawatan. Namun, pemkot punya hitungan, untuk biaya perawatan (plus BBM untuk jenis mobil hybrid) 8 mobil listrik tersebut selama 4 tahun maksimal hanya Rp 1.708.000.000. (mel/why)

Share to
 (lp).jpg)