LUMAJANG, TADATODAYS.COM - Arus banjir lahar masih terlihat deras di sejumlah wilayah Kabupaten Lumajang, seperti di Desa Jugosari, Kecamatan Candipuro. Namun, demi kebutuhan hariannya, warga terpaksa menyeberangi arus banjir lahar Gunung Semeru. Termasuk untuk mengakses pendidikan.

Banjir lahar Gunung Semeru terjadi setelah hujan deras mengguyur Kabupaten Lumajang, Kamis (18/4/2024) lalu. Dusun Sumber Langsep, Desa Jugosari menjadi wilayah yang ikut terdampak banjir banjir lahar. Pasalnya, banyak siswa yang digendong orang tuanya untuk menerjang aliran deras arus DAS Kali Regoyo.

Salah satu orang tua, Harianto, 46, mengatakan bahwa DAS Kali Regoyo merupakan jalur satu-satunya untuk bisa melakukan aktivitas sehari-hari seperti mengenyam pendidikan anaknya. "Tidak ada jalan lain. Agak takut juga sih kalo menyeberang. Arusnya juga deras," tuturnya, Senin (22/4/2024).

Selain itu, material berupa pasir dan bebatuan berukuran besar menutup ruas jalan jembatan limpas penghubung Dusun Sumberlangsep dan Dusun Sumber Kajar tersebut. "Jembatannya tertutup batu-batu besar. Ya harus dilewati kalau mau nyeberang," lanjutnya.

Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) secara efektif dimulai Senin (22/4/2024) di Sekolah Dasar Negeri Jugosari 3. Lebih dari 80 siswa SDN Jugosari 3 mulai kelas 1-5 mengikuti Penilaian Tengah Semester (PTS). Sedangkan kelas 6, melaksanakan Ujian Akhir Semester. Lebih dari 40 siswa yang tinggal di Dusun Sumberlangsep, mendapatkan toleransi, meskipun sedikit kesulitan.

"Lebih dari separo siswa tinggal di Sumberlangsep, terisolir akibat jembatan terputus. Saat ini, assessment tengah semester. Kalau dibuat daring, tidak memungkinkan juga. Kami mentolerir itu, sampai anaknya yang oenting bisa masuk," kata Erni, guru SDN Jugosari 3. (dav/why)