PMK di Lumajang Menyerang 983 Ekor Sapi, 766 Dinyatakan Sembuh

M. David Firmansyah
M. David Firmansyah

Friday, 17 Jan 2025 16:30 WIB

PMK di Lumajang Menyerang 983 Ekor Sapi, 766 Dinyatakan Sembuh

PMK: Penanganan terhadap virus PMK pada sapi di Lumajang.

LUMAJANG, TADATODATS.COM - Kasus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) menyerang sebanyak 983 ekor sapi di Kabupaten Lumajang. Sejumlah 766 ekor sapi di antaranya dinyatakan telah sembuh.

Kasus PMK di Lumajang ini terpantau menjangkiti ternak sapi sejak November-Desember 2024 lalu. Sebelumnya, sebanyak 900 ekor sapi terjangkit, dan 70 ekor di antaranya mati karena virus tersebut.

Namun, terhitung sampai Januari 2025, tercatat kenaikan menjadi 83 kasus baru. Meski ada pertambahan, jumlah kasus PMK sejauh ini terbilang menurun, tidak semasif yang terjadi pada beberapa bulan lalu.

"Jumlahnya memang naik 983 ekor, tapi presentasi turun jika dibanding dengan bulan lalu. Dari 148 menjadi 900 ekor," kata Kabid Peternakan pada DKPP (Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian) Lumajang Endra Novianto, Jumat (17/1/2025).

Selain itu, sejauh ini ada sebanyak 766 ekor sapi telah dinyatakan sembuh oleh DKPP Lumajang. 

Maraknya kasus PMK di Kabupaten Lumajang tidak terlepas dari beberapa penyebab utamanya, terutama cepatnya penyebaran virus PMK itu sendiri. Selain itu, penanganan terlambat terhadap sapi yang terjangkit juga menjadi factor penyebab puluhan sapi mati mendadak.

"Penyebaran virusnya sendiri cukup cepat. Kemudian adanya penanganan yang terlambat. Kini 766 ekor sapi telah sembuh," lanjut Endra.

Sebagai upaya preventif awal, DKPP terus mengupayakan penanganan dengan vaksinasi. Selain itu juga membatasi mobilitas keluar masuknya perdagangan sapi di Kabupaten Lumajang.

Berikutnya, DKPP Lumajang mengajak masyarakat untuk selalu memantau kondisi hewan ternak dengan mememanfaatkan jamu tradisional, seperti jahe, kunyit, dan bawang putih sebagai penanganan awal yang lebih cepat.

"Masih mengupayakan vaksinasi. Masyarakat dihimbau juga untuk menjaga kesehatan ternak dan memberikan jamu alternatif. Selain itu, kebersihan kandang juga harus diperhatikan," ujar Endra. (dav/why)


Share to