JEMBER, TADATODYAS.COM - Merespons animo masyarakat, khususnya wilayah tapal kuda, KAI Daop 9 Jember memperpanjang rute perjalanan rangkaian kereta api Blambangan Ekspres. Jika sebelumnya relasi Stasiun Ketapang-Stasiun Tawang Bank Jateng, kini menjadi relasi Stasiun Ketapang-Stasiun Pasar Senen Jakarta.

Perubahan relasi tersebut akan dimulai Jumat (26/7/2024) ini. Tak hanya relasi, waktu keberangkatan dari rangkaian kereta Blambangan Ekspres pun mengalami perubahan.

"Penumpang yang sudah memiliki tiket KA Blambangan Ekspres keberangkatan dari Stasiun Ketapang hari Jumat besok, agar melakukan pengecekan kembali jam keberangkatan, karena mulai hari itu KA Blambangan berubah jam keberangkatan,” kata Manager Hukum dan Humas KAI Daop 9 Jember, Cahyo Widiantoro, Kamis (25/7/2044) siang.

Penambahan relasi ini merupakan hasil dari pantauan KAI Daop 9 yang melihat antusiasme masyarakat yang hendak bepergian menuju Ibukota. Sebelumnya mereka menggunakan KA Pandalungan dengan okupansi mencapai 70 persen dari ketersediaan tempat duduk perhari.

Adapun, jadwal keberangkata KA Blambangan Ekspres tercatat akan dimulai pada pukul 14.50 WIB dari Stasiun Ketapang dan akan tiba di Stasiun Pasar Senen Jakarta pukul 07.15 WIB. Sedangkan arah sebaliknya, berangkat dari Stasiun Pasar Senen pukul 12.15 WIB dan tiba di Stasiun Ketapang 04.55 WIB.

"Menempuh jarak 1.031 kilometer dengan waktu tempuh 16 jam 25 menit, KA Blambangan Ekspres memecahkan rekor KA dengan rute terjauh yang dioperasikan KAI, mengalahkan KA Pandalungan yang menempuh jarak 919 kilometer,” ujar Cahyo.

Lebih lanjut, untuk kelas pelayanan KA Blambangan Ekspres terdiri dari kelas eksekutif dan ekonomi dengan rangkaian new generation dan total kapasitas yang tersedia sebanyak 408 tempat duduk.

“Saat ini penjualan tiket untuk KA Blambangan Ekspres tujuan Jakarta keberangkatan Jumat (24/7/2024) sudah dibuka. Untuk kelas ekonomi harga mulai Rp 505.000. Sedangkan untuk kelas eksekutif dengan harga Rp 775.000,” sambungnya.

Cahyo berharap perpanjangan rute ini dapat meningkatkan minat masyarakat tapal kuda yang akan menuju Jakarta atau sebaliknya yang akan berwisata ke Banyuwangi menggunakan transportasi kereta api. (dsm/why)